KOTA BLITAR – Usai pemusatan latihan sejak awal tahun, Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Blitar memastikan para atletnya siap tanding di ajang porprov. “Polesan” terakhir diberikan kepada para atlet sebelum berangkat akhir pekan ini.
Pelatih Perpani Kota Blitar, Satrio Dwi Sasongko mengatakan, porsi latihan ketahanan fisik ditekankan beberapa waktu terakhir, khususnya satu bulan terakhir pelaksanaan pemusatan latihan. “Atlet banyak diberi ketahan fisik. Seperti menahan busur dan anak panah. Itu dilakukan selama sebulan terakhir,” kata pria yang akrab disapa Tyo ini.
Dalam praktiknya, para atlet juga diberi penekanan soal teknik-teknik menembak di masing-masing nomor cabang olahraga. Yakni, recurve, compound, dan standart bow. Guna memastikan para atlet menguasai beragam teknik yang diajarkan, tim pelatih meminta anak asuhnya untuk menambah jumlah tembakan anak panah lebih dari biasanya.
“Ini lebih pada soal kuantitas dan kualitas. Salah satunya dengan cara memperbanyak target tembakan dalam satu kali sesi latihan,” ujarnya.
“Kini, anak-anak kami target untuk menembak sebanyak 300-350 kali dalam satu kali latihan, sedangkan biasanya hanya ditarget 200 tembakan,” imbuh Tyo.
Dia mengaku bahwa bulan ini merupakan masa krusial. Sebab, seluruh rangkaian agenda persiapan yang sudah dilakoni sejak akhir tahun lalu bermuara di program latihan pamungkas bulan ini. Itu berarti para atlet kudu siap untuk merangkum seluruh program latihan yang diberikan tim pelatih.
“Untuk bulan ini istilahnya kita tinggal poles saja. Tapi, tidak bisa sembarangan karena perlu ketelitian dalam memberi porsi mental dan teknik,” tegasnya.
Khusus dua pekan terakhir, lanjut Tyo, tim pelatih juga menyisipkan porsi latihan psikis, seperti halnya teknik untuk mengolah rasa. Itu penting agar atlet lebih cermat dalam membaca arah angin atau memperkirakan kekuatan lontaran anak panah sebelum melepas tembakan. “Itu juga berkaitan dengan mood ya. Jadi, mereka dilatih untuk menjaga emosinya sebelum dan saat sedang membidik,” jelasnya.
Adapun kendala yang dihadapi induk cabor dalam beberapa hari terakhir, yakni soal cuaca. Diketahui dalam sebulan ini wilayah Bumi Bung Karno diguyur hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi. Khususnya sore hari. Karena itu, tim pelatih terpaksa menghentikan sesi latihan begitu hujan mulai turun. Kabar baiknya, induk cabor sudah menerima konfirmasi kuota atlet dari KONI Kota Blitar. Dipastikan sebanyak 14 atlet bakal diboyong dalam gelaran Porprov ke-VII Jatim akhir pekan ini. (dit/c1/wen)