KOTA BLITAR – Hasil di gelaran Porprov VII Jatim tahun lalu jadi bahan evaluasi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Blitar. Hasil evaluasi menjadi acuan dalam menentukan target prestasi di seri porprov tahun ini.
Sekretaris Perbasi Kota Blitar Dimas Aji Prabandaru mengungkapkan, ada perbedaan yang kentara antara tim putra dan tim putri Perbasi Kota Blitar. Di tim putra, pada porprov tahun lalu dihuni banyak atlet muda. Namun sayang, perjuangan mereka harus terhenti di babak delapan besar. “Harus diakui, perbedaan kualitas tim putra Kota Blitar dan tim dari daerah lain sangat jelas terasa,” akunya.
Tim putri justru punya napas panjang di gelaran yang sama tahun lalu. Lolos sampai babak semifinal, tim putri mampu menumbangkan lawan kuat, tim Bojonegoro. Itu membuat Perbasi Kota Blitar membawa pulang satu medali perak dari kategori putri. “Yang main di tim putri tahun lalu banyak pemain senior. Bahkan, sebagian besar bermain di Porprov VI,” sambungnya.
Hasil di atas membuat induk cabor membuat proyeksi target yang berbeda pula. Khusus bagi tim putra, Perbasi mematok target untuk lolos sampai babak delapan besar. Target ini dinilai lebih realistis, mengingat 90 persen pemain di tim putra baru sekali mengecap gelaran porprov. “Ndak muluk dulu. Biar anak-anak perbanyak pengalaman dulu lah,” jelas Dimas.
Nah, tim putri diberi target lebih berat karena harus lolos sampai puncak. Tim putri diproyeksikan menyabet medali perak atau emas di multievent dua tahunan ini. “Setelah juara tiga, harusnya tahun ini bisa sampai final. Kan mereka sudah punya modal mental dan pengalaman,” tegasnya.
Sayang, induk cabor belum bisa menggelar persiapan dalam waktu dekat. Alasannya, sebagian atlet masih berada di luar kota untuk kegiatan akademik. Terlebih, hingga kini KONI Provinsi Jatim belum memberi informasi soal kepastian waktu pelaksanaan porprov. “Kami masih menunggu. Memang belum ada kejelasan. Tapi diperkirakan mundur sampai November mendatang,” jelasnya. (dit/c1/sub)