TULUNGAGUNG – SMKN 1 Rejotangan terus melaksanakan program kegiatan untuk menjadikan sekolah tersebut sebagai SMK pusat keunggulan di Tulungagung. Yakni dengan memberikan pelatihan strategi pembelajaran kepada tenaga pengajar agar dapat mencetak lulusan yang memiliki soft skill serta siap menghadapi budaya dunia usaha dan dunia kerja.
Meningkatkan standar kualitas pendidikan merupakan langkah awal untuk menciptakan lulusan-lulusan terbaik. Itu seperti halnya yang dilakukan oleh SMKN 1 Rejotangan. Dengan meningkatkan kualitas standar lulusan, standar tenaga pengajar, standar proses pembelajaran, serta standar sarana prasarana menjadikan SMKN 1 Rejotangan sebagai SMK pusat keunggulan di Kota Marmer ini.
Kepala SMKN 1 Rejotangan, Masrur Hanafi mengatakan, dengan meningkatkan kualitas mutu tenaga pengajar, secara otomatis standar kualitas pendidikan di SMKN 1 Rejotangan juga akan ikut meningkat.
Menurut dia, ada empat poin penting dalam meningkatkan standar kualitas pendidikan di SMKN 1 Rejotangan. Yaitu dengan meningkatkan standar kualitas lulusan, standar tenaga pengajar, standar proses pembelajaran, serta standar sarana prasarana. Dengan begitu pihaknya berhasil menjadikan SMKN 1 Rejotangan sebagai SMK pusat keunggulan di Tulungagung. “Ada beberapa poin penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang menjadikan SMKN 1 Rejotangan sebagai SMK pusat keunggulan di Tulungagung,” jelasnya kemarin (11/5).
Lanjut dia, peningkatan standar kualitas pendidikan di SMKN 1 Rejotangan merupakan bentuk pengabdian serta pelayanan belajar SMKN 1 Rejotangan kepada masyarakat. Itu selain menciptakan lulusan yang dapat berpikir tingkat tinggi, memiliki soft skill, serta siap menghadapi budaya dunia usaha dan dunia kerja. “Sebagai lembaga pendidikan, SMKN 1 Rejotangan akan menawarkan kualitas pendidikan tingkat tinggi kepada masyarakat. Hal itu terbukti dengan banyaknya lulusan dari SMKN 1 Rejotangan yang telah diterima bekerja di perusahaan-perusahaan ternama dan bertaraf internasional,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah Provinsi Jawa Timur, Syaad Patmanthara mengatakan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut perlu memperhatikan empat poin yakni mutu lulusan, proses pembelajaran, mutu tenaga pengajar, dan manajemen sekolah.
Menurut dia, empat poin tersebut merupakan mata rantai dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pihaknya sangat mengapresiasi SMKN 1 Rejotangan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan untuk menciptakan lulusan yang dapat berpikir tingkat tinggi, memiliki soft skill, serta siap menghadapi budaya dunia usaha dan dunia kerja. “Dalam meningkatkan kualitas pendidikan itu perlu memperhatikan keempat poin tersebut, dengan begitu secara otomatis tingkat kualitas pendidikan akan meningkat,” pungkasnya. (*/c1/din)