TRENGGALEK – Menolong sesama manusia harus semaksimal mungkin. Bahkan, jika perlu harus berjuang keras agar memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hal ini diungkapkan Ketua DPD PPNI Trenggalek masa bakti 2022-2027, Donny Sukardi SKepNs MKes usai prosesi pelantikan pengurus di Pendapa Manggala Praja Nugraha, kemarin (4/8).
Menurut dia, apa yang dijalani para perawat haruslah didasari dengan perasaan ikhlas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Karena hal ini bisa menjadi jalan untuk mendapatkan rezeki yang barokah. “Ikhlas dalam memberikan pelayanan, insyaallah akan membukakan pintu selebar-lebarnya atas rezeki dari Allah SWT,” katanya di hadapan hadirin.
Pria ramah ini pun meyakini, semangat ini dimiliki seluruh perawat yang bertugas di Trenggalek. Baik di lingkup rumah sakit, puskesmas, maupun yang menjalani praktik mandiri. Karena ini semua merupakan bentuk perjuangan yang sesungguhnya untuk hadir di tengah masyarakat. “Saya yakin semua memiliki semangat ini. Karena itu, mari kita jaga bersama-sama dengan tetap menjalin kekompakan,” tambanya.
Terkait agenda pelantikan pengurus masa bakti 2022-2027, Donny -sapaan akrabnya- melanjutkan, ini sebenarnya merupakan satu rangkaian dengan agenda musyawarah daerah (musda) yang digelar pada Mei lalu. Usai pemilihan ketua, dilanjutkan menyusun kepengurusan. Setelah itu, dia menargetkan agar roda organisasi tidak hanya berdiri di tempat, tapi harus mengadakan kegiatan yang bermanfaat. “Saya sendiri menyadari untuk menjalankan organisasi harus ada SDM, anggaran, dan keuangan. Makanya untuk menjalankan roda organisasi kami selalu mengadakan pelatihan bagi para anggota dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten, “ jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPW PPNI Jatim, Prof Dr H Nursalam MNurs menambahkan, dengan pelantikan dan pengukuhan tersebut diharapkan kerja sama antara PPNI dan pemkab akan terus terjalin. Selain berhasil menciptakan masyarakat yang sehat, kehidupan para perawat yang ada di Trenggalek bisa terjamin. Apalagi, pada 2023 mendatang tidak ada lagi tenaga honorer. Status para anggota yang telah lama mengabdi ada kejelasan, seperti diberi kesempatan untuk ikut tes P3K dan dalam pelaksanaannya mendapatkan afirmasi. “Selain itu, kami juga berharap dengan ini pemkab memberikan dukungan untuk pengembangan kompetensi. Dari situ, peningkatan pelayanan bisa dilakukan, tentunya dengan didukung infrastruktur yang memadai,” imbuhnya.
Di samping itu, Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin sangat mendukung segala upaya yang dilakukan demi meningkatkan pelayanan yang dilakukan oleh aparat. Bupati berpesan, dalam melakukan pelayanan jangan berpikir seperti perawat, melainkan harus berpikir sebagai orang sakit. Dari situ, segala yang diberikan sesuai apa yang diinginkan orang tersebut ketika sakit. “Jika sebagai orang sakit atau pasien pastinya ingin mendapatkan pelayanan yang baik, makanya hal itulah yang harus diberikan oleh perawat. Selain itu, dalam hal ini kami berjanji akan meningkatkan kesejahteraan perawat, seperti mengupayakan TPP pengganti jaspel. Jadi nantinya jangan ada lagi perawat yang iri dengan rekannya karena jaspel tinggi. Sebab, kekurangan itu bisa ditutup dengan TPP,” tegasnya. (jaz/c1/rka)