TRENGGALEK – Masyarakat Bumi Menak Sopal dan sekitarnya yang biasanya melintas jalur utama Trenggalek-Bendungan harus waspada. Pasalnya, dimungkinkan longsor susulan masih bisa terjadi di beberapa titik lokasi tersebut.
Ini seperti yang terlihat kemarin (4/10), di jalur utama antarkecamatan tersebut masuk Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan. Berdasarkan informasi yang didapat Jawa Pos Radar Trenggalek, jalur tersebut tertutup material longsor mulai sekitar pukul 04.00. Sebelumnya terjadi hujan lebat yang mengguyur lokasi. Saking banyaknya material, proses evakuasi membutuhkan waktu sekitar 7 jam atau selesai sekitar pukul 11.00, dengan dua unit alat berat. “Untuk pembukaan, kami coba dengan kendaraan roda dua dahulu. Baru jika kondisi stabil, kendaraan roda empat atau lebih boleh melintas,” ungkap Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino.
Kendati demikian, polisi tetap mengimbau agar pengguna jalan tetap berhati-hati ketika melintas di jalur tersebut. Longsor susulan masih memungkinkan terjadi sebab kontur tanah di tebing pinggir jalan relatif lemah. Risiko longsor susulan bisa terjadi saat wilayah tersebut diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi. “Masih ada potensi longsor susulan, makanya pengguna jalan kami harap agar berhati-hati,” katanya.
Hal yang tidak jauh berbeda diungkapkan Kapolsek Bendungan AKP Bambang Dwiyanto. Dia menambahkan, selain masih berpotensi longsor susulan, kehati-hatian pengguna jalan diperlukan lantaran kondisi jalan yang masih licin. Sebab, tanah di lokasi merupakan jenis tanah yang menyerap air sehingga air dari tanah bisa setiap saat meluber ke jalan. Kondisi itu membuat jalan semakin licin karena air yang ada di jalan bercampur lumpur. “Makanya ketika proses pembersihan selesai, kami tetap menutup jalan sebelum lumpur disemprot dengan mobil damkar agar bersih,” imbuhnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Plt Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Ahmad Budiharto. Dia menambahkan, berdasarkan pantauan petugas yang ada di lokasi, panjang jalan yang tertutup longsor sekitar 30 meter. Sementara ketinggian tumpukan material longsor di jalan raya mencapai lebih dari 1 meter. Tanah longsor yang terjadi dipicu hujan deras sejak malam hari. Hujan deras tersebut menyebabkan tebing yang berada di pinggir jalan tergerus hingga tanah dan batuannya memenuhi jalan raya. Kondisi tebing yang longsor menjadi lebih rawan karena sebelumnya telah dikepras untuk pelebaran jalan. “Titik lokasi longsor merupakan lokasi proyek pelebaran jalan, makanya kami terus mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati kendati jalur bisa dilewati,” jlentrehnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Trenggalek, hujan pada Senin (3/10) malam kemarin mengakibatkan pohon tumbang yang sempat memutuskan jalur utama Kecamatan Pogalan-Trenggalek. Juga mengakibatkan jembatan sebagai jalur alternatif Kabupaten Trenggalek-Ponorogo di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek, ambles semakin parah kendati telah diperbaiki. Plesengan sungai Desa Parakan, Kecamatan Trenggalek pun roboh. Kondisi tersebut membuat petugas BPBD langsung ke lokasi untuk pemetaan penanganan.
“Hujan masih berpotensi turun di beberapa lokasi. Karena itu, diharapkan masyarakat waspada akan kemungkinan potensi bencana yang terjadi,” jelasnya. (jaz/c1/rka)