KOTA BLITAR – Wisata Sejarah Makam Bung Karno (MBK) menjadi incaran wisatawan yang berkunjung ke Kota Blitar. Sayangnya, beberapa sarana yang terpasang di area makam itu tidak indah dipandang.
Wisatawan asal Jombang, Nikmatul Hidayah mengungkapkan, wisata MBK itu jadi salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi saat ke Bumi Bung Karno. Sebab, selain menghargai pahlawan juga menjadi juga banyak insprasi atau pelajaran yang dapat diambil. “Sayangnya, masih ada sarana yang kurang baik. Mungkin sarana dan prasarana di sini kurang terawat atau perlakuan wisatawan yang seenaknya,” ucapnya, kemarin (4/1).
Menurutnya, fasilitas di tempat tersebut sudah cukup lengkap. Namun hal itu juga harus diimbangi dengan perawatan fasilitas karena hal ini berpengaruh terhadap kenyamana pengunjung. “Masih ada kamar mandi yang kumuh, mungkin karena tim kebersihan atau pengguna kamar mandi,” papar perempuan berjilbab itu.
Nikmah menyebutkan, tak hanya toilet tapi juga musala yang kondisinya memprihatinkan. Perawatan dibutuhkan tidak hanya bangunan sarana beribadah, namun juga komponen pelengkap lainnya. Semisal peminjaman mukena. “Bagi kami yang berwisata dari jauh, hal itu sangat dibutuhkan,” akunya.
Pengunjung lain asal Kediri, Gilang Ari mengaku baru pertama kali datang ke MBK. Baginya, nuansa sejarah melekat mulai dia masuk ke area makam. Tak hanya itu, getaran nasionalisme juga terasa. “Bendera yang berkibar di samping makam menambah rasa nasionalisme semakin kuat,” akunya.
Mengenai fasilitas yang tersedia, dia mengaku sudah baik. Namun sayangnya, kursi di depan makam sudah banyak yang tidak layak. Banyak kursi yang rusak dan tidak bisa terpakai. “Tidak ada tempat yang nyaman untuk beristirahat di tepi jalan,” kata pria 28 tahun ini.
Lanjut dia, mungkin fasilitas di makam itu kurang dipelihara. Akibatnya, fasilitas yang seharusnya bisa dipakai untuk beristirahat bisa rusak seperti ini. “Kalau melihat kerusakannya, jelas bukan barang yang baru rusak,” jelasnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Kawasan Wisata Syafaat mengatakan sesegara mungkin memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di MBK. Mulai dari toilet, musala, ruang transit, hingga pedagang di pasar oleh-oleh. “Tidak hanya itu, kami juga akan memperbaiki sarana yang berada di city walk,” katanya.
Dia mengaku, perbaikan kursi di area city walk akan diupayakan terelisasi pada akhir 2023 ini. Sebab, masih ada sarana lain yang lebih diprioritaskan. “Untuk awal tahun ini, kami memprioritaskan legalitas penataan di kios oleh-oleh MBK,” tandasnya. (mg1/hai)