TULUNGAGUNG – Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) untuk jenjang TK, SD, hingga SMP di Tulungagung akhirnya dihentikan sementara. Hal ini menyusul tingginya kasus Covid-19 serta banyaknya temuan klaster sekolah di Kabupaten Tulungagung.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tulungagung, Rahadi P. Bintara melalui Sekretaris, Syaifuddin Zuhri mengatakan, PTMT dialihkan ke pembelajaran jarak jauh (PJJ) hingga sepekan ke depan. Yakni, mulai Senin (12/2) hingga Sabtu (19/2) mendatang. Keputusan ini diambil bupati, menyusul tingginya kasus Covid-19 serta adanya temuan klaster sekolah di jenjang TK, SD, hingga SMP.
“Kesehatan yang utama. Jadi pembelajaran sementara dialihkan ke PJJ. Karena, kami (disdikpora) tak ingin ada kasus Covid-19 di lingkungan sekolah,” katanya.
Dia menyebut, selama PJJ, lembaga atau sekolah wajib memantau pelaksanaan daring, agar kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan sebagaimana semestinya. Selain itu, Satgas Covid-19 sekolah juga harus melaporkan keadaan lembaga terkait perkembangan Covid-19 di lingkup lembaga sekolah masing-masing secara periodik satu minggu sekali.
“Pengalihan sepekan ini masih tahap evaluasi. Artinya, jika kasus menurun maka bisa kembali ke PTM. Namun, jika kasus malah melonjak tinggi serta banyak siswa yang terkonfirmasi Covid-19, maka bisa diperpanjang,” terangnya.
Penghentian PTMT sementara di masa darurat Covid-19 ini tertuang pada surat edaran yang diterbitkan Dispendikpora nomor 420/1715/104.010/2022 pada Jumat (11/2) kemarin.
Kebijakan yang terlampir di edaran tersebut mengacu pada SKB Empat Menteri, serta Surat Keputusan Bupati Tulungagung nomor 188.45/166/013/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 Corona Virus Desease 2019 di Kabupaten Tulungagung, Penyelenggaraan PTMT dihentikan sementara mulai 12 sampai 19 Februari 2022.
“Kita sudah menyampaikan SE ini ke seluruh lembaga. Jadi mulai besok (12/2) sudah daring,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, persebaran Covid-19 di Kabupaten Tulungagung merembet ke jenjang sekolah dasar (SD). Dengan demikian, jumlah pelajar yang terpapar virus SARS-Cov-2 itu pun kembali bertambah. Terbaru, ada dua kasus aktif dari salah satu SD di Kecamatan Ngantru dan Ngunut.
Menangapi hal tersebut, salah satu wali murid siswa TK Perkasa mengaku sudah mengetahui surat pemberitahuan tersebut. Dari wali murid hanya bisa pasrah, karena memang untuk menjaga keselamatan anak. “Terpenting ada aktivitas di rumah untuk pembelajaran,” katanya.
Dari pengalaman selama ini, biasanya untuk siswa TK ini ada tugas menyanyi, hafalan, lalu divideo dan dikirim ke guru kelas. (lil/c1/din)