TULUNGAGUNG – Pemeran seni lukis biasa diadakan di tengah kota untuk menarik pengunjung. Namun kelompok Pekerja Seni Kampung sengaja memilih daerah pinggiran untuk mengenalkan karya. Di samping itu, agar bisa mengedukasi anak-anak di desa.
Balai Desa Bandung, Kecamatan Bandung, tampak tak biasa. Jika keseharian sering melihat aktivitas perangkat desa melayani masyarakat, namun sejak lima hari lalu berubah. Ruang terbuka untuk pertemuan berukuran sekitar 8×4 meter tersebut jadi ajang pemeran lukis dengan tema Laga Kandang.
Ada puluhan hasil karya perupa asal Kota Marmer dipamerkan dengan rapi di selatan kabupaten ini. Mereka menampilkan berbagai aliran seni lukis.
Kelompok Pekerja Seni Kampung sebagai penggagas pameran lukisan, ini ingin mengedukasi dan menarik minat anak-anak terhadap seni rupa berupa lukisan. “Edukasi seni rupa berupa lukisan kepada anak-anak itu penting,” terang ketua pelaksana pameran lukisan, Ekris Endi, Sabtu (26/2).
Selain sebagai generasi penerus, menurut dia, seni lukis dapat melatih anak dalam membedakan warna dan bentuk dalam sebuah lukisan.
“Selain memberikan wadah bagi seniman lukis, kami juga bertujuan untuk memperkenalkan seni rupa berupa lukisan kepada anak-anak serta mengedukasi melalui karya seni lukis,” jelasnya.
Lanjut dia, kelompok Pekerja Seni Kampung sudah berdiri sejak tahun 2020 dan pameran seni lukis ini merupakan acara pameran pertama dari kelompok ini.
Pekerja Seni Kampung mempertunjukkan sekitar 70 lukisan dari 20 seniman lokal. Masyarakat antusias dan menikmati pameran lukisan yang diadakan di Balai Desa Bandung, Kecamatan Bandung. “Masyarakat sangat antusias sekali Mas, apalagi ini merupakan acara pameran lukisan pertama yang diadakan di daerah sini,” paparnya.
Dia menjelaskan, karya lukisan yang dipamerkan pada pameran kali ini ada beragam aliran. Di antaranya ada lukisan aliran realisme, aliran surealisme, aliran naturalism dan lukisan aliran abstrak. Selain memamerkan beragam lukisan dari seniman setempat, kelompok Pekerja Seni Kampung juga menjual karya lukis yang dipamerkan dengan harga dari ratusan ribu hingga jutaan tiap lukisan. “Harganya beragam, tetapi seluruh lukisan yang dipamerkan di bawah sepuluh juta rupiah,” tuturnya.
Dia mengaku, dengan mengadakan pameran lukisan tersebut, berharap para seniman di Kabupaten Tulungagung terus semangat dalam menekuni bidang seni rupa. Selain memamerkan karya lukis dari seniman setempat, juga berharap akan adanya generasi penerus dan menarik minat anak-anak dalam berkesenian lukis. “Proyeksi kita kedepannya memang untuk menarik minat anak-anak dalam berkesenian,” tutupnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung pameran seni lukis, Aang mengatakan, adanya pameran lukisan ini merupakan acara yang bagus untuk memperkenalkan dan mengedukasi seni rupa berupa lukisan kepada anak-anak. Apalagi acara seperti ini baru pertama kali diadakan di Kecamatan Bandung. Selain menikmati karya seni lukis tersebut, dengan menghadiri pameran lukisan dapat memancing minat anak dalam berkesenian.
“Biar anak-anak tahu, lukisan itu seperti apa, sisi menarik dari lukisan dan yang paling penting bisa menarik minat anak. Apalagi anak saya hobi menggambar, setiap bosan di rumah pasti mengajak untuk melihat lukisan,” pungkasnya. (*/din)