TULUNGAGUNG – Mengusung tema Culture’s Weaving of Diversity pada dies natalis ke-63, SMAN 1 Kedungwaru ingin memberikan kontribusi kepada negara tercinta ini. Hal itu diungkapkan Kepala SMA Negeri 1 Kedungwaru, Harim Soejatmiko.
Dia mengatakan, pada ulang tahun atau dies natalis ke-63 kali ini, dimaksudkan untuk mempresentasikan bahwa keluarga besar SMA Negeri 1 Kedungwaru atau yang dikenal SMARIDUTA memiliki keberagaman dalam segala aspek, namun tetap bersatu untuk menjaga dan mengharumkan nama sekolah tercinta.


“Dengan tema tersebut, SMA Negeri 1 Kedungwaru mencoba memberikan kontribusi kepada negara untuk perkuat kebhinekaan melalui media pendidikan ini. Bagaimana juga kita merajut keberagaman untuk saling mengisi dan memperkuat nilai kebangsaan,” ungkap pria ramah tersebut.
Secara umum, perayaan ulang tahun tersebut telah rampung dan sukses dilaksanakan. Kegiatan yang digelar tanggal 2 Maret lalu dibuka langsung oleh Harim Soejatmiko selaku Kepala SMADIRUTA, ditandai dengan pemukulan gong dan pemotongan tumpeng. Kegiatan berakhir dengan penutupan disertai pelepasan balon yang membuat situasi ulang tahun kian meriah.
Harim melanjutkan, untuk memeriahkan ulang tahun ini, ada empat perlombaan yang digelar. Yakni, pemilihan putra putri SMARIDUTA, lomba mural, short movie, serta lomba tipografi. “Lomba ini diikuti oleh siswa kita sendiri,” katanya.
Menurut bapak dua putra ini, kegiatan tersebut diisi dengan beberapa lomba dan awarding untuk siswa yang berprestasi. Apresiasi yang diberikan agar dijadikan stimulus bagi pemenang lomba dan siswa lainnya untuk lebih berprestasi lagi ke depannya. Perlomban yang dilaksanakan pun mencoba merepresentasikan tema yang sudah diusung dan diikuti oleh seluruh siswa.
Selain lomba dan awarding, lanjut dia, pada kegiatan tersebut juga terdapat acara rekonstruksi sejarah berdirinya SMAN 1 Kedungwaru. Hal itu didasarkan pada kunjungan kepada para guru SMARIDUTA yang sudah purna, ternyata terdapat sisi perbedaan antara kenyataan dan bukti dokumen.
“Maka dari itu, saya perintahkan pada tim untuk merekonstruksi sebenarnya kapan sekolah ini didirikan. Akhirnya diketemukan surat keputusan (SK) berdirinya sekolah ini yaitu pada 7 Maret tahun 1959 dari SMA swasta menjadi negeri,” jelasnya.
Dia mengatakan, dalam sejarah panjangnya, sekolah inijuga mengalami metamorfosis nomenklatur dengan beberapa kali berganti nama sampai sekarang yaitu SMA Negeri 1 Kedungwaru.
Dengan momen ulang tahun ke-63 tahun ini, SMA Negeri 1 Kedungawaru terus berupaya tetap menjaga tradisi prestasi dalam bidang akademik maupun nonakademik. Prestasi-prestasi yang telah diraih SMAN 1 Kedungwaru bukanlah hal instan, tetapi merupakan sebuah hal konstan yang sudah dimulai dari dulu oleh oleh para pendahulu sekolah ini.
Harim mengatakan, pihak sekolah tetap menjaga hubungan yang terjalin baik kepada masyarakat sekitar sekolah, alumni siswa, para guru sebelumnya yang sudah purna tugas, wali murid, dan semua pihak yang berhuhubungan dengan sekolah ini. Di satu sisi juga pengelolaan administrasi sekolah yang profesional.
“Tugas kita saat ini adalah menjaga prestasi-prestasi yang dari dulu sudah tercipta, syukur kalau bisa meningkatkan. Menjaga itu adalah sebuah kewajiban moral bagi kami. SMARIDUTA harus menjadi sekolah terdepan di masanya.” pungkasnya. (mg1/c1/and)