PANDEMI Covid-19 telah berlangsung hampir dua tahun sejak munculnya kasus pertama di Indonesia pada Maret 2020. Selama hampir dua tahun itulah bangsa Indonesia berjuang ber sama-sama untuk melaluinya. Kini angka kasus Covid-19 telah menurun drastis. Era new normal sudah mulai diber lakukan de ngan beberapa batasan. Namun tidak dipungkiri, sudah banyak di antara kita yang mulai lengah dengan kurangnya penera pan protokol kesehatan.
Padahal ancaman varian baru yaitu Omicron mulai menghantui. Kasus penderita Covid-19 varian Omicron telah ditemukan di Indonesia baru-baru ini. Hal ini perlu diwaspadai sedini mungkin agar kita tidak perlu menderita dalam hal perekokomian atau yang lebih parah kehilangan korban nyawa.
Dalam hal ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan kian membaik di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen. Hal tersebut bukanlah hal yang mustahil jika melihat tren angka pertumbuhan ekonomi Indonesia maupun Jawa Timur pada triwulan II yang berkisar di angka 7 persen dan triwulan III tahun 2021 sebesar 3 persen.
Menurunnya jumlah kasus Covid-19 kini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengembalikan perekonomian yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi persentase kemiskinan. Kabupaten Trenggalek juga tidak ketinggalan, geliat ekonomi yang mulai berangsur-angsur pulih kembali harus terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
Walaupun pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional maupun provinsi telah menunjukkan tren positifnya, namun tidak serta-merta diikuti dengan penurunan persentase penduduk miskin. Di tingkat Nasional, persentase penduduk miskin meningkat dari 9,78 persen menjadi 10,14 persen (kondisi Maret 2021). Sedangkan di Jawa Timur, persentase penduduk miskin mengalami peningkatan dari 11,09 persen menjadi 11,4 persen.
Tidak jauh berbeda, persentase penduduk miskin di Kabupaten Trenggalek juga mengalami peningkatan dari 11,62 persen menjadi 12,14 persen di tahun 2021. Jumlah penduduk miskin pun selaras meningkat dari 81,06 ribu jiwa menjadi 84,89 ribu jiwa. Pengaruh peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat membawa dampak kepada penurunan persentase kemiskinan masih memerlukan berbagai kanal kebijakan pemerintah yang efektif dan tepat sasaran.
Dengan demikian, pemerintah daerah harus bahu-membahu dan didukung oleh masyarakat setempat untuk dapat meningkatkan perekonomian yang merakyat. Jangan sampai keterpurukan akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020 dan awal 2021 terulang kembali sehingga membuat perekonomian merosot tajam dan kemiskinan meningkat.
Pengetatan penerapan protokol kesehatan merupakan suatu keharusan. Peningkatan pencapaian angka vaksinasi harus terus didorong agar masyarakat sudah punya cukup kekebalan untuk menghadapi berbagai varian baru di masa depan. Pemerintah daerah, termasuk juga pemda Kabupaten Trenggalek perlu dukungan dari berbagai pihak. Dukungan utama dari tenaga kesehatan sangat dibutuhkan dalam mengambil langkah dan terobosan-terobosan baru untuk terus meningkatkan cakupan vaksinasi. Pemberian pengetahuan kepada masyarakat luas tentang pentingnya vaksin serta ketersediaan program vaksinasi menjadi kunci keberhasilan total capaian vaksinasi.
Pergantian tahun yang semakin dekat dan dibarengi dengan perayaannya merupakan suatu tantangan yang harus diantisipasi. Jangan sampai perayaan yang membawa kebahagiaan justru membawa berita buruk. Pusat-pusat keramaian yang memungkinkan terjadinya peningkatan penyebaran virus harus dikawal. Protokol kesehatan harus tetap didisiplinkan dan vaksinasi harus terus ditingkatkan. Kita harus yakin dengan kedisiplinan dan kepatuhan maka kita dapat mengalahkan apapun varian virus baru yang ada demi kesehatan dan kesejahteraan bersama. (*)
Oleh:
ULIN NAFNGIYANA, S.ST
Statistisi Pertama di BPS Kabupaten Trenggalek