TULUNGAGUNG – Rapat lanjutan bahas tentang sinkronisasi pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung, antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung dengan Pemkab Kediri, digelar secara virtual di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa, Senin (6/6).
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, menjelaskan, rapat koordinasi ini membahas mengenai teknik pembangunan jalan tol. Sebab, pembangunan ini berkaitan erat dengan beroperasinya Bandara Dhoho Kediri tahun 2023 mendatang.
“Karena semakin mendekati 2023 maka akan dibahas secara bersama tehnik di lapangan. Khususnya Tulungagung ada pergeseran exit tol,” tutur Maryoto Birowo.
Maryoto mengungkapkan bahwa exit tol pada rencana penetapan lokasi (penlok) sebelumnya berakhir di Karangrejo, berada tepat di kawasan perumahan. Agar lebih representatif maka Pemkab Tulungagung mengusulkan exit tol digeser ke utara, dimana berada di lahan kosong. “Kelihatannya disetujui oleh pusat, kita harus berpikir demi kepentingan umum,” ungkap Maryoto.
Sementara itu, dampak dari pembangunan jalan tol terhadap daerah yang dilewati kendaraan berat akan segera dikaji untuk dicari solusinya.
Lebih lanjut, Maryoto menjelaskan persiapan dari Pemkab Tulungagung salah satunya yaitu sosialisasi kepada masyarakat.
“Yang jelas, kita (Pemkab.red) sosialisasikan pada masyarakat bahwa kebutuhan dalam hidup bermasyarakat adalah infrastruktur berupa sarana prasarana, satu diantaranya adalah infrastruktur jalan, yang nantinya akan memudahkan akses dan tentunya akan diikuti dengan pola hidup yang lebih kreatif,” pungkas Maryoto. (ain/zaq)