KOTA BLITAR – Verifikasi data atlet dan cabor peserta Popda Jatim 2022 dirampungkan pemerintah kabupaten (pemkab) melalui dinas terkait. Tugas selanjutnya adalah merinci kebutuhan anggaran. Kabar baiknya, dinas telah mendapat gambaran terkait nominal yang akan dicairkan.
Ada sejumlah item dalam draf kebutuhan anggaran. Di antaranya, transportasi, kontingen, konsumsi, seragam, vitamin, penginapan, dan beberapa item lain. Jumlah itu belum termasuk rincian kebutuhan persiapan awal. “Yang pasti, saat ini kita masih data secara terinci,” ujar Kabid Kepemudaan dan Keolahragaan Disparbudpora Kabupaten Blitar Nurcholis Muhaimin yang ditemui di kantornya kemarin (25/10).
Adapun jumlah personel dalam kontingen Bumi Penataran di popda tahun ini terdiri dari 78 atlet ditambah dengan 23 orang ofisial selaku pendamping. Jumlah itu terbagi dari total 13 cabor yang diikutsertakan oleh dinas. “Di masing-masing cabor, rata-rata ada 2-4 orang ofisial. Tergantung jumlah atletnya juga,” jelasnya.
Menurut dia, kebutuhan satu atlet diperkirakan mencapai angka Rp 150 ribu per hari. Jadi, dinas juga perlu menganggarkan biaya akomodasi atau biasa disebut uang saku bagi masing-masing atlet.
Setelah merinci sejumlah poin di atas, ujar Cholis, dinas mentaksir kebutuhan kontingen mencapai Rp 500 juta. Namun, jumlah itu belum termasuk reward bagi atlet dan cabor berprestasi. Sebab, pembahasan reward belum digelar. “Nanti ada pembahasan tersendiri bersama sejumlah pihak terkait,” terang pria ramah ini.
Disinggung soal sumber anggaran, dia memastikan dinas bakal menyerap APBD tahun 2022. Adapun pencairan anggaran bakal dilakukan melalui perubahan anggaran keuangan (PAK).
“Pada dasarnya, baik di akhir tahun lalu maupun di awal tahun ini belum dilakukan pembahasan terkait popda. Dinas di tingkat provinsi baru memberi informasi tentang popda kan baru di Juli-Agustus lalu. Jadi, pencairannya harus melalui PAK,” bebernya. (dit/c1/ady)
