TRENGGALEK – Enam ekor sapi positif Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) bukan yang terakhir. Kini penyakit tersebut meluas hingga ke beberapa kecamatan. Bahkan, ada satu kasus seekor kambing terpapar PMK, tapi tidak menunjukkan gejala. Dan, dicurigai bisa menjadi carrier.
Berdasarkan pendataan Dinas Peternakan (Disnak) Trenggalek, hingga kini sudah ada 48 ekor sapi positif PMK. Puluhan ekor sapi yang terpapar berasal dari 9 kecamatan. Sementara 12 ekor sapi yang sempat positif sudah sembuh, setelah mendapatkan antibiotik dan perawatan khusus.
Kasi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Hewan dan Pelayanan Medik Veteriner Disnak Ririn Hari Setiani menjelaskan, mulanya ada temuan indikasi gejala PMK dari peternak Trenggalek. Kemudian pihaknya mengirimkan laporan ke Disnak Provinsi Jatim untuk tindak lanjutnya. “Selang satu hari (31/5) BBVet mengambil sampel enam ekor ternak milik warga (Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, Red), hasilnya pada (2/6/) sampel-sampel yang diambil, semuanya positif PMK,” jelasnya.
Setelah hasil laboratorium keluar, selanjutnya ciri-ciri gejala penyakit yang sama (seperti keenam sampel, Red) menjadi acuan Disnak Trenggalek menetapkan hewan yang mengidap PMK. “Hasil lab yang sudah keluar, menjadi acuan kami menetapkan PMK pada hewan,” katanya.
Sementara ini, wabah PMK didominasi hewan ternak sapi potong. Namun ada satu kasus, ada kambing yang terpapar PMK, meskipun tidak menunjukkan gejala. “Kami juga ambil sampel kambing di Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan. Ternyata, kambing itu positif PMK, tapi tak bergejala. Jadi, patut dicurigai jika kambing itu juga sebagai carrier (pembawa),” ujarnya.
Penyakit PMK hingga kini masih belum ada obat penangkalnya. Untuk itu, petugas keswan hanya menyuntikkan antibiotik dan ke sapi-sapi yang positif. “Kami beri obat, namun obat kami hari ini masih terbatas, dan menurut informasinya provinsi akan membantu untuk pengadaan obat antibiotik,” ungkapnya.
Sampai kini, puluhan sapi yang terpapar PMK belum ada temuan kasus hingga meninggal. “Jangan sampai ada yang meninggal, kami upayakan semaksimal untuk menanganinya,” ujarnya. (tra/rka)