KABUPATEN BLITAR – Buntut robohnya teras kelas di SDN Tegalasri 4, Desa Tegalasri, Kecamatan Wlingi beberapa waktu lalu, membuat sejumlah wali murid resah. Mereka meminta pemerintah melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Blitar segera merenovasi gedung sekolah tersebut.
Anang, salah seorang wali murid mengaku sedih melihat kondisi bangunan sekolah yang sudah tak layak guna itu. Padahal, sekolah tersebut menjadi jujukan bagi putra-putri warga setempat untuk mengenyam bangku pendidikan.
“Harapannya siswa dapat tempat terbaik untuk belajar. Karena kalau dialihkan ke rumah, kami sebagai orang tua repot juga,” ujar Anang, Sabtu (14/5).
Pemerintah, lanjut Anang, perlu intens menyurvei secara teliti terhadap lembaga pendidikan yang berada di kawasan pelosok. Dengan begitu bisa melihat kondisi sebenarnya. Termasuk untuk percepatan renovasi gedung ketika sudah tidak layak pakai.
Pria ramah itu menambahkan, SDN Tegalasri 4 sudah lama tidak menerima perbaikan bangunan. Menurut informasi, kali terakhir sekolah yang terletak di timur laut Bumi Penataran itu mendapat peremajaan pada 2009 silam.
“Kami berharap pemerintah memerhatikan bangunan sekolah ke pelosok seperti ini. Survei yang benar. Benar ini, jangan asal-asal survei. Jadi, kalau proses pengajuan itu bisa segera dibangun,” terangnya.
Sabtu (14/5) lalu, sekolah sudah menerima instruksi dari Dindik Kabupaten Blitar untuk menurunkan atap gedung kelas I hingga III. Nantinya, dindik akan mencatat berapa jumlah anggaran melalui kerusakan struktur atap bangunan.
Kepala SDN Tegalasri 4, Dwi Sudaryanti menyatakan, selama proses penurunan kayu atap serta genteng sekolah, wali murid kompak gotong royong. Hal itu tak terlepas dari harapan warga setempat agar renovasi segera dilakukan dalam waktu dekat.
“Atap diturunkan memang arahan dari dindik. Sampai tahap ini pun, kami tidak lepas koordinasi dengan dinas,” kata Dwi Sudaryati beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, selama atap diturunkan, siswa kelas I hingga V memanfaatkan kelas darurat di rumah warga. Lokasinya tak jauh dari sekolah. Sedangkan, kelas VI diarahkan untuk mengikuti USBK di ruang perpustakaan. Sementara siswa belajar, sekolah bakal mengawali tahap perbaikan.
Kepala Dindik Kabupaten Blitar, Luhur Sejati melalui Kabid Pembinaan SD, Wiji Asrori mengaku secepatnya bakal melakukan tahap renovasi. Namun, dindik perlu merinci berapa anggaran yang diperlukan melalui pengecekan struktur bangunan. Untuk proses perbaikan, pihaknya bakal memanfaatkan dana APBD.
“Kami akan secepatnya memperbaiki. Sementara untuk yang bangunan kelas yang atas (Kelas IV hingga VI, Red) akan direnovasi secara bertahap. Yang penting proses pembelajarannya, apalagi ini sudah di penghujung tahun ajaran,” tandasnya.
Diwartakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Desa Tegalasri, Kecamatan Wlingi pekan lalu, membuat atap teras kelas I SDN Tegalasri 4 roboh. Tidak hanya itu, ruang kepala sekolah yang telah dijadikan dapur, atapnya juga jebol. Diduga, itu juga lantaran bangunan yang sudah tak layak. Beruntung peristiwa itu tak memakan korban jiwa. (mg2/c1/wen)