KOTA BLITAR – Anggota legislatif Kota Blitar mengingatkan warga mampu yang terdata sebagai penerima bantuan sosial (bansos) dan masih aktif menerima, agar segera melapor ke dinas sosial (dinsos) ataupun petugas lapangan. Yang bersangkutan bisa meminta petugas untuk mencoret daftar namanya sebagai penerima bansos. Dengan begitu, tidak ada lagi kasus bansos salah sasaran.
Di lapangan masih ditemukan warga miskin yang malah tidak ter-cover bansos. Komisi II DPRD Kota Blitar mendorong dinsos untuk aktif turun ke lapangan, mendata warga miskin yang belum terjamah bansos.
Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar Yohan Tri Waluyo menilai, kesadaran warga mampu yang masih aktif menerima bansos untuk menolak bansos masih rendah. Jika memang merasa mampu, seharusnya bisa menolak. “Tetapi, terkadang mereka masih saja mengharap. Padahal di sekitarnya ada warga yang benar-benar kurang mampu yang membutuhkan dan belum ter-cover bansos,” ujarnya.
Hal semacam itu biasa didapati oleh anggota legislatif ketika kunjungan ke masyarakat. Dewan menerima laporan terkait masih adanya warga miskin yang belum ter-cover bansos. “Kami wakil rakyat berusaha untuk membantu warga tersebut. Kami data dan laporkan ke dinsos untuk divalidasi,” terang politikus Partai Gerindra itu.
Komisi II mendorong dinsos agar mendata secara teliti mana kriteria warga yang berhak menerima bansos dan mana yang tidak. Apabila dinsos memang membutuhkan tenaga di tingkat RT dalam membantu pendataan, pilihlah tenaga yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya. “Tidak tebang pilih. Jika memang miskin dan berhak, ya didata,” tegasnya.
Menurut dia, sudah menjadi rahasia umum ketika ketua RT yang dimintai dinsos untuk mendata warga kurang mampu lebih mendahulukan kerabatnya. Dibanding dengan warga kurang mampu lainnya yang justru lebih membutuhkan. “Kalau sudah seperti ini kan kembali lagi ke RT dan masyarakat,” katanya.
“Yang jelas, kami sampaikan ke teman-teman anggota ketika reses atau kunjungan ke masyarakat. Apabila memang ada masyarakat yang berhak dapat bantuan, dibantu untuk validasi pendataan,” imbuhnya.
Di lain kesempatan, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kota Blitar Rurin Hatmawati tidak menampik masih adanya bansos yang belum tepat sasaran. Dinsos terus berupaya memverifikasi dan memvalidasi data penerima bansos secara berkala demi menghindari bansos yang tak tepat sasaran.
Dinsos mengeklaim bansos yang tidak tepat sasaran semakin berkurang dari tahun ke tahun. Upaya verifikasi data penerima bansos terus dilakukan. Termasuk turun ke lapangan untuk mengecek kondisi kebenaran data. “Dari sisi tenaga, kami memang terbatas. Namun, kami berupaya maksimal untuk bisa memperoleh data yang valid. Secara berkala, kami terus perbarui data,” tandasnya. (sub/c1/wen)