TULUNGAGUNG – Kini memasuki musim pancaroba atau pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan. Kondisi pergantian musim yang biasanya panas dan terik, tiba-tiba terjadi angin kencang hingga hujan. Kondisi tersebut menyuburkan pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur sehingga rentan menyebarkan penyakit.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung Didik Eka mengatakan, kondisi pergantian musim dari musim kemarau munuju musim penghujan dapat menyuburkan pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur. Kondisi tersebut menyebabkan rentannya penyebaran penyakit sehingga terdapat beragam penyakit mengintai pada pergantian musim. “Kondisi ketika udara panas dan cuaca terik, lalu tiba-tiba terjadi angin kencang disertai hujan dapat menyuburkan pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur yang menyebabkan penyakit,” jelasnya kemarin (15/11).
Adapun penyakit-penyakit yang mengintai pada musim pancaroba, salah satunya yaitu influenza atau infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Penyakit ini sebenarnya terjadi hampir setiap tahun. Penyebabnya bermacam-macam, bisa karena virus, bakteri, dan jamur. “Penyakit ini memang harus diwaspadai saat musim pancaroba seperti ini. Hanya, masyarakat kan takut untuk periksa lantaran ada Covid-19. Kalau memang Covid-19 nanti diobati Covid-19, kalau influenza ya diobati influenza,” paparnya.
Tak hanya itu, pada musim pancaroba, penyakit demam berdarah dengue (DBD) juga senantiasa mengintai masyarakat. Diketahui, beberapa wilayah tetangga sudah ada kejadian luar biasa (KLB) terkait penanganan DBD. Dengan begitu, masyarakat diimbau untuk memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar dan memberlakukan pola menguras, mengubur, dan menutup. Diketahui, dalam satu minggu ini kasus konfirmasi DBD di Tulungagung ada sekitar 5 hingga 6 kasus. “Penyakit ini lebih berbahaya daripada Covid-19 dan batuk pilek. Itu karena penyakit DBD ini bila tidak ditangani dengan baik dalam satu minggu, maka bisa menyebabkan kematian. Kasus DBD di Tulungagung tetap ada, tapi tidak signifikan seperti kabupaten lainnya,” ucapnya.
Kemudian, penyakit diare. Penyakit ini disebabkan banyak hal, salah satunya Rotavirus. Virus ini biasanya terbawa angin dan melekat pada makanan sehingga menyebabkan diare. “Makanya penting sekali untuk menjaga kebersihan makanan serta mencuci tangan baik sebelum dan sesudah makan,” ungkapnya.
Perlu adanya gerakan masyarakat sehat untuk antisipasi musim penyakit pada musim pancaroba ini. Seperti halnya menjaga pola hidup sehat dengan istirahat yang cukup, hindari setres, makan makanan yang sehat dan bergizi, serta menjaga kebersihan. “Baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan itu harus tetap dijaga. Itu perlu kita waspadai bersama agar tetap bisa sehat dalam musim pancaroba ini,” tutupnya. (mg2/c1/din)