KOTA, Radar Tulungagung – Curah hujan yang tidak menentu membuat lahan persawahan di lima kecamatan Kota Marmer kini terancam banjir. Dinas Pertanian (Disperta) Tulungagung mewasapadai, bila para petani tidak memperhatikan cuaca dengan baik di musim tanam Oktober sampai Maret, tidak menutup kemungkinan akan terjadi gagal panen atau puso.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian (Dispertan) Tulungagung, Gatot Rahayu mencatat lima kecamatan yang berpotensi lahan persawahan yang banjir mayoritas berada di wilayah Tulungagung bagian selatan. Di antaranya adalah Kecamatan Pakel, Campurdarat, Bandung, Besuki, dan Gondang.
Dirinya memantau alasan terjadinya banjir pada wilayah tersebut disebabkan adanya kendala sistem pembuangan air atau drainase dari sejumlah titik persawahan. Akibatnya saluran irigasi yang tersumbat.
“Tanaman yang kerap mengalami gagal panen itu singkong, jagung, kacang tanah, tembakau dan palawija,” katanya.
Pihaknya juga sudah mengimbau kepada petani sekitar untuk memperhatikan daya serapan air. “Ini tidak hanya pada lima kecamatan tersebut. Wilayah lain juga harus waspada,” pungkasnya. (zul/dfs)