KOTA BLITAR – Virus cacar monyet atau monkeypox sudah menjadi isu dunia saat ini. World Health Organitation (WHO) bahkan sudah mencanangkan untuk melakukan antisipasi terhadap virus ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar dr Dharma Setiawan mengatakan, beberapa waktu lalu telah berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Jatim terkait antisipasi penyebaran monkeypox tersebut. Hingga kini, di Indonesia khususnya di Kota Blitar memang belum ditemukan adanya penyebaran virus cacar monyet itu. “Meski begitu, WHO sudah mencanangkan agar negara-negara melakukan antisipasi demi mengeliminasi penyebaran monkeypox,” terangnya.
Koordinasi dengan Dinkes jatim itu, jelas dia, membahas mengenai antisipasi yang harus dilakukan bilamana terjadi penyebaran di Indonesia. Apa langkah yang harus diambil untuk menekan penyebarannya.
Termasuk mengatasi gejala yang timbul, bagaimana gejala dari cacar monyet tersebut. “Sesegera mungkin kami informasikan ke pimpinan terkait isu cacar monyet ini dan bagaimana antisipasi yang harus dilakukan,” ujarnya.
Dikutip dari situs web Kementerian Kesehatan (Kemenkes), cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus orthopoxvirus dalam famili poxviridae. Genus orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. Hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox. Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya. Yaitu, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.
Sementara itu, gejala cacar monyet yang terjadi pada manusia mirip dengan gejala cacar air, tapi lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati), sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6-13 hari, tetapi dapat pula 5-21 hari. (sub/c1/ady)