TULUNGAGUNG – Mala petaka dirasakan dua orang yang sama-sama terdampak hujan deras dalam dua kejadian berbeda. Fatma, 18, warga Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, meninggal dunia usai mengalami kecelakaan. Sedangkan, SY, warga Desa/Kecamatan Ngunut meninggal dunia usai terpeleset di kolam ikannya.
Kejadian terparah dialami oleh Fatma yang mengalami kecelakaan tunggal di depan SD 1 Srikaton.
Menurut Kapolsek Ngantru AKP Puji Widodo, kejadian berawal ketika ada salah satu warga setempat yang mendengar suara keras seperti orang kecelakaan sekitar pukul 18.30 WIB. Usai mengecek apa yang terjadi, ternyata terdapat perempuan yang mengalami kecelakaan tunggal dengan posisi tengkurap dan pada saat itu kondisi juga masih hujan.
“Diduga korban terpeleset karena kondisi jalan licin dan ada yang bilang bila tabrak lari. Karena itu, kasus ini kami serahkan ke Unit Laka Lantas Polres Tulungagung untuk diselidiki penyebab pastinya,” ujarnya Kamis (24/3).
Setelah melihat kejadian tersebut, warga kemudian melaporkan ke Polsek Ngantru, tak berapa lama pihak kepolisian datang disusul petugas medis RSUD dr Iskak. Usai dilakukan evakuasi, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan luka parah di bagian kepala. Korban kemudian dibawa ke RSUD dr Iskak untuk dilakukan pemularasan yang selanjutnya diserahterimakan ke pihak keluarga.
“Kami mengimbau kepada para pengendara ketika berkendara dalam kondisi hujan untuk lebih berhati-hati dan mengurangi kecepatan kendaraan,” terangnya.
Sementara itu, seorang kakek berinisal SY, 62, ditemukan tak bernyawa mengapung di kolam ikan gurami miliknya. Diduga, pada saat terpeleset korban tidak bisa berenang karena memiliki riwayat stroke tiga tahun lalu. Dia ditemukan oleh keluarganya satu jam setelah korban berpamitan untuk memberi makan ikan.
Kapolsek Ngunut Kompol Ernawan mengatakan, sekitar 15.00 WIB korban berpamitan untuk memberi makan ikan gurami yang berjarak 200 meter dari rumahnya. Karena korban tak kunjung pulang ke rumah, akhrinya istri dan anak korban berinisiatif menyusul korban ke kolam ikan gurami.
“Ketika sampai di kolam ikan gurami, istri dan anak korban sangat kaget dan berteriak minta tolong saat mengetahui korban sudah mengapung di kolam ikan. Warga sekitar juga berdatangan untuk membantu evakuasi korban,” tuturnya.
Dari kejadian itu akhirnya warga menghubungi Kepala Desa Ngunut dan selanjutnya dilaporkan kepada Polsek Ngunut. Namun dari keterangan istri korban, sejak tiga tahun lalu SY menderita stroke yang membuatnya kesulitan untuk berjalan. Kemungkinan pada saat korban terpeleset ke kolam ikan gurami, korban tidak bisa berenang.
“Dari pemeriksaan medis, diketahui bahwa pada tubuh korban ditemukan luka goresan pada kaki kiri dan tidak ada tanda-tanda kekerasan,” pungkasnya. (jar/c1/din)