Tulungagung – Penggunaan obat nyamuk bakar tidak dianjurkan bagi bayi. Hal tersebut dapat memicu kanker, kerusakan paru-paru, serta gangguan pernapasan pada bayi. Perlu metode-metode aman untuk melindungi bayi dari gigitan nyamuk di tengah maraknya demam berdarah dengue (DBD) atau chikungunya.
Dokter spesialis anak, Hafid Jabir mengatakan, obat nyamuk bakar mengandung partikel pemicu kanker, kerusakan paru-paru, hingga gangguan pernapasan yang setara dengan 50 hingga 130 batang rokok. Mengingat hal tersebut, penggunaan obat nyamuk bakar tidak dianjurkan untuk penangkal nyamuk bagi bayi. “Sangat tidak dianjurkan karena banyak mengandung partikel berbahaya, setara dengan 50 hingga 130 batang rokok. Apalagi, sistem pernapasan pada bayi masih rentan. Jadi, risiko terkena gangguan paru-paru dari kandungan zat berbahaya itu sangat tinggi,” jelasnya kemarin (8/1).
Selain itu, obat nyamuk bakar mengandung alergen yang dapat memperparah penyakit pernapasan pada bayi.
Menurut dia, obat nyamuk bakar hanya dianjurkan untuk luar ruangan atau di area terbuka. Sebab, sistem pernapasan bayi masih sangat rapuh dan berada dalam kondisi penyesuaian dengan lingkungan baru. Apabila sistem pernapasan bayi terkontaminasi oleh polusi dan bahan kimia lainnya, tentu saja hal ini memberikan risiko kesehatan yang sangat tinggi. “Jika punya bayi tapi masih menggunakan obat nyamuk bakar, maka siap-siap untuk bertanggung jawab kelak,” ucapnya.
Tidak hanya obat nyamuk bakar, penggunaan obat nyamuk elektrik pun kurang dianjurkan untuk mengusir nyamuk bagi bayi.
Dia menjelaskan, metode aman untuk mengusir nyamuk bagi bayi yakni dengan mengenakan kelambu atau minyak kayu putih pengusir nyamuk. “Tidak hanya obat nyamuk bakar, obat nyamuk elektrik pun sebenarnya kurang dianjurkan. Lebih baik menggunakan kelambu atau minyak kayu putih pengusir nyamuk,” paparnya.
Perlu adanya perhatian khusus dalam perawatan bayi agar terhindar dari gigitan nyamuk. Terlebih belakangan ini tengah marak kasus DBD dan chikungunya di Tulungagung. “Jadi perlu metode-metode khusus dalam perawatan bayi. Apalagi, kedua penyakit itu tengah ramai dan diakibatkan dari gigitan nyamuk,” tutupnya. (mg2/c1/din)