KOTA, Radar Tulungagung – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang melakukan survei potensi terjadinya tsunami di selatan Jawa, terutama di Tulungagung.
Hasilnya, jika tsunami tersebut benar terjadi, maka masyarakat pesisir selatan di Tulungagung masih bisa aman melalui jalur evakuasi yang telah disiapkan.
“Menurut kajian para ahli, memang daerah pantai selatan Jawa Timur berpotensi terjadi gempa terburuk, yaitu 8,7 skala Richter (SR). Ini bisa terjadi, bisa tidak. Namun kami tetap harus mempersiapkan dengan modeling tsunami,” kata Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Malang, Ma’muri.
Berdasarkan modeling tersebut, Ma’muri menyebutkan bila tibanya gelombang tsunami terjadi pada menit 30 setelah terjadinya gempa bumi. Sedangkan untuk tinggi gelombangnya 20-30 meter dari bibir pantai.
Untuk evakuasi, diketahui bila jalurnya telah aman dan tempat evakuasi sementara juga dilakukan pengukuran koordinat ketinggian hingga dipastikan aman dari jangkauan tsunami.
Disinggung terkait alat early warning system (EWS) di Tulungagung, Ma’muri mengaku semua EWS terpantau bekerja dengan baik. Bahkan beberapa waktu lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung juga sudah menyediakan EWS baru. (jar/dfs)