TULUNGAGUNG – Satlantas Polres Tulungagung dan Dinas Perhubungan (Dishub) Tulungagung telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk menunjang arus mudik hingga arus balik di Tulungagung. Pemetaan titik rawan macet juga akan diatasi dengan pengalihan arus yang membutuhkan 509 personel gabungan.
Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Bayu Agustyan menjelaskan, terdapat dua titik rawan kemacetan saat mudik Lebaran, yakni di Jembatan Lembu Peteng dan Jembatan Ngujang 1 sisi utara. Karena dua tempat itu merupakan pertigaan yang sering terlihat ramai.
“Mulai Rabu (27/4) kami pasang water barrier sepanjang 1,5 kilometer (km) hingga sisi barat Jembatan Lembu Peteng. Dengan demikian, kendaraan dari sisi utara atau selatan nanti tidak bisa memotong jalan dan mereka langsung ke timur atau ke barat. Hal itu juga diterapkan hingga sisi utara Jembatan Ngujang 1,” ujarnya.
Sementara itu, untuk alih arus kendaraan besar seperti pengangkut sembako dari Kediri langsung dilewatkan kota. Namun, kendaraan besar dari arah Trenggalek akan dilewatkan Jalur Jetakan Kecamatan Kauman – Jeli Kecamatan Karangrejo. Itu agar dapat mengurangi beban kendaraan yang ada di dalam kota.
Lalu untuk optimalisasi Jembatan Ngujang 2, jalur itu sebagai jalan alternatif. Jika Jembatan Ngujang 1 mengalami kemacetan, pihak satlantas akan mengarahkan ke Jembatan Ngujang 2 lalu diarahkan ke arah kota. Sedangkan dari arah Kediri, bila mengalami kemacetan akan diarahkan ke jalur alternatif di dekat SPBU Ngantru.
“Prediksi kami, puncak arus mudik itu 29 dan 30 April karena itu weekend. Lalu, berdasarkan data pemerintah ini prediksi volume kendaraan mudik Jawa Timur 30 persen dari nasional,” terangnya.
Selain itu, Polres Tulungagung juga menempatkan personel di tempat-tempat yang ramai saat Lebaran seperti di tempat wisata, pusat perbelanjaan, dan tempat makan. Hal itu terkait kepatuhan aplikasi PeduliLindungi untuk disiplin protokol kesehatan (prokes) dan juga menjamin keamanan masyarakat yang berlibur.
“Kami membuat 9 pos untuk mudik Lebaran ini, 7 pos pengamanan tersebar di Ngantru, Ngujang 2, Rejotangan, Gondang, Bandung, Karangrejo, dan di GOR Lembu Peteng. Untuk pos pelayanan di stasiun dan terminal,” ujar Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto.
Sementara itu, untuk persiapan rambu-rambu lalu lintas, Kepala Dishub Tulungagung, Galih Nusantoro menerangkan bahwa persiapan alat berupa alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) dan rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ). Karena dengan adanya rekayasa ini ada banyak tambahan APILL dan RPPJ.
Dia melanjutkan, rambu-rambu lalu lintas tambahan itu untuk membantu pemudik menghindari titik rawan macet. Ada jalan alternatif untuk menghindari macet yang biasanya diandalkan pemudik dan dapat dicari melalui aplikasi Google Maps. Jalan yang tidak bisa diakses Google Maps akan dibantu dengan personel dishub. (jar/c1/din)