TULUNGAGUNG – Perjuangan Tulungagung untuk menurunkan level PPKM selama ini tidak sia-sia. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 1 Tahun 2022 tentang PPKM Level 3, 2 dan 1 di wilayah Jawa dan Bali, Kabupaten Tulungagung berhasil turun level dari 2 ke 1, terhitung Selasa (4/1) lalu.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan, kabupaten ini berhasil turun level, lantaran vaksinasi Covid-19 dosis I secara umum melebihi indikator yang ditetapkan. Namun, Maryoto tidak mau ada euforia penurunan level. Seluruh warga Tulungagung tetap diminta menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Mengingat saat ini ada varian virus baru yang lebih infeksius. “Dalam waktu dekat, kami akan menggandakan rapat untuk pembahasan kegiatan mana saja yang masih perlu kita batasi atau tidak. Termasuk pembahasan tentang tempat hiburan yang kini masih kita tutup,” tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, dr Kasil Rokhmad mengimbau masyarakat untuk tidak larut dari euforia penurunan level dan tetap melaksanakan prokes Covid-19 di segala aktivitasnya. Karena situasi pandemi Covid-19 di Tulungagung belum 100 persen mereda. Apalagi, kini terdapat ancaman virus baru, yaitu Omicron. “Soal Omicron, kami sudah bekerja sama dengan imigrasi. Untuk memantau kedatangan para pekerja migran Indonesia (PMI) atau pelancong yang baru pulang dari luar negeri,” katanya.
Menurut dia, rata-rata kasus Omicron banyak ditemukan pada PMI dan warga yang baru pulang dari luar negeri. Untuk itu, daerah berkewajiban untuk melakukan pengawasan kepada mereka, meski telah melewati skrining di bandara.
Bahkan jika diperlukan, akan mengaktifkan kembali tempat isolasi dan rumah sakit darurat untuk mengantisipasi sebaran virus Omicron maupun lonjakan kasus Covid-19 lain, setelah libur Natal 2021 dan tahun baru 2022. “Selain pengawasan, testing dan tracing tetap kita lakukan bagi orang yang memiliki gejala Covid-19. Hal ini dilakukan untuk memutus sebaran Covid-19,” tandasnya. (lil/c1/din/dfs)