TULUNGAGUNG – Tewasnya tiga wisatawan di Pantai Niyama, Desa Besole, Kecamatan Besuki, diduga karena kedatangan mereka di luar jam operasional pantai. Hal itu diketahui setelah petugas parkir memberi keterangan kepada pihak pengelola.
“Ketika ada kejadian tiga anak yang tewas tenggelam, kami langsung menanyakan kepada pihak pengelola, yakni investor dari Bandung. Pantai Niyama biasanya ada petugas penjaganya,” ujar Kasi Industri dan Jasa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Tulungagung, Endang Sirtupilaeli, kemarin (3/2).
Namun, pada hari tertentu petugas Pantai Niyama sedikit sehingga dimungkinkan penjaga pantai pada waktu kejadian sedang ada keperluan karena di luar jam operasional.
Selain itu, Laeli sapaan akrabnya, menerangkan jika pihak pengelola telah memberikan rambu-rambu peringatan di beberapa titik area pantai. Bahkan, papan peringatan itu telah ada sejak lama.
Disinggung perihal perizinan tempat wisata Pantai Niyama ini, menurut Laeli, pihak disbudpar telah memberikan izin wisata pada tahun 2019 lalu. Bahkan, pihak dinas juga memberikan asesmen pada wisata tersebut di tengah masa Covid-19 beberapa waktu lalu sehingga tidak diragukan lagi perihal administrasi wisata.
“Kami juga hadir saat launching wisata Pantai Niyama, selanjutnya juga pada asesmes pertengahan Covid-19 lalu. Selain itu, launching dan perizinan wisata ini juga telah diketahui langsung oleh pihak Desa Besole,” terangnya.
Dari pihak disbudpar, sebenarnya telah mengantisipasi adanya kecelakaan atau potensi bahaya yang terjadi di wisata pantai. Seperti memberikan pelatihan penyelamatan yang beker jasama dengan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kepada pokdarwis dan beberapa warga setempat, serta adanya pengeras suara di beberapa pantai. Selain itu, pemberian papan peringatan dilarang berenang hingga ke tengah itu juga telah banyak dipasang.
Menurut dia, banyaknya kejadian kecelakaan laut ini memang karena adanya human eror. Karena pihak disbudpar telah berusaha maksimal untuk memberikan keamanan kepada wisatawan. Namun kadang wisatawan lalai terhadap keselamatannya sendiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, niat berlibur ke Pantai Niyama, Desa Besole, Kecamatan Besuki, tidak disangka bertemu petaka. Pasalnya, empat warga Desa Gador, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, tenggelam ketika berenang di pantai selatan Jawa ini. Tiga di antara mereka meregang nyawa dan satu selamat.
Tak lama terdengar kabar empat wisatawan yang terseret ombak, tiba-tiba pantai yang baru dibuka dua tahun ini ramai didatangi masyarakat setempat.
Melihat gerombolan warga, petugas parkir bernama Dedi yang mengetahui kejadian itu langsung melaporkan musibah ini ke Polsek Besuki untuk ditindaklanjuti.
“Kami menerima laporan kejadian remaja tenggelam pada Selasa (1/2) pukul 11.30 WIB. Lokasi tepatnya di antara Pantai Sidem dan Niyama. Setelah dicek memang benar ada empat remaja tenggelam, kami langsung melakukan pencarian,” ujar Kapolsek Besuki, AKP Sumaji. (jar/c1/din)