Table of Contents
Melakukan perjalanan udara memang menyenangkan, tetapi ada banyak hal yang harus diperhatikan demi kenyamanan diri sendiri dan orang lain. Salah satu faktor yang sering kali diabaikan adalah makanan yang dibawa atau dikonsumsi selama penerbangan. Tidak semua jenis makanan cocok dikonsumsi di dalam pesawat, baik karena faktor kebersihan, aroma, ataupun dampak terhadap tubuh di ketinggian ribuan kaki.
Artikel ini akan mengulas secara detail lima jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat berada di pesawat. Dengan pemahaman ini, pengalaman terbang Anda bisa menjadi lebih nyaman, baik untuk diri sendiri maupun penumpang lain.
Mengapa Pemilihan Makanan di Pesawat Itu Penting?
Perubahan Indra Perasa di Udara
Saat berada di ketinggian, tekanan udara yang rendah dan kelembapan kabin yang sangat minim mempengaruhi cara kita mencium dan merasakan makanan. Penelitian yang dilakukan oleh Fraunhofer Institute for Building Physics di Jerman menunjukkan bahwa kemampuan mengecap rasa manis dan asin menurun hingga 30% di udara.
Kondisi ini membuat banyak maskapai menyesuaikan resep makanan mereka agar terasa lebih kuat. Namun, jika Anda membawa makanan sendiri, penting untuk memahami bahwa apa yang biasa terasa enak di darat, bisa terasa berbeda dan bahkan menimbulkan ketidaknyamanan di udara.
Etika Sosial di Ruang Tertutup
Pesawat adalah ruang sempit dan tertutup. Aroma makanan yang kuat atau makanan yang berantakan bisa mengganggu kenyamanan penumpang lain. Selain itu, beberapa makanan bisa memperburuk kondisi tubuh akibat perubahan tekanan udara, seperti menyebabkan kembung atau dehidrasi.
Karena itulah, memilih makanan yang tepat bukan hanya soal kenyamanan pribadi, tetapi juga bentuk penghormatan kepada sesama penumpang.

Makanan yang Sebaiknya Dihindari di Pesawat
Makanan Beraroma Menyengat
Contoh: Durian, Keju Berbau Kuat, Makanan Laut
Makanan yang memiliki aroma kuat seperti durian, keju jenis blue cheese, atau makanan laut sebaiknya dihindari. Di lingkungan pesawat yang tertutup, aroma makanan ini tidak hanya mengganggu tetapi juga bisa membuat mual penumpang lain.
Maskapai bahkan melarang beberapa makanan tertentu seperti durian untuk dibawa ke dalam kabin karena aromanya yang menyengat dan bisa memicu reaksi negatif dari penumpang lain. Oleh karena itu, sebelum membawa makanan ke pesawat, pikirkan apakah aromanya akan mengganggu orang di sekitar.
Makanan Berminyak dan Berat
Contoh: Burger Besar, Makanan Cepat Saji
Makanan berminyak seperti burger berukuran jumbo atau makanan cepat saji mungkin terlihat menggoda untuk dibawa saat perjalanan panjang. Namun, makanan jenis ini bisa memperlambat sistem pencernaan Anda, apalagi di ketinggian di mana tubuh bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan.
Mengonsumsi makanan berat dan berminyak juga meningkatkan risiko mulas, kembung, dan rasa tidak nyaman sepanjang penerbangan. Selain itu, bau minyak yang menguar dari makanan cepat saji juga berpotensi mengganggu penumpang lain.
Makanan yang Mudah Hancur dan Berantakan
Contoh: Roti Isi Krim, Kue Lapisan Lembut
Makanan yang mudah hancur, remah-remah, atau berantakan bukan pilihan ideal untuk dikonsumsi di pesawat. Selain menyulitkan diri sendiri dalam membersihkan, serpihan makanan yang jatuh bisa mengotori kabin dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang lain.
Kondisi gravitasi yang berubah saat turbulensi juga membuat makanan semacam ini mudah tumpah, memperbesar potensi kekacauan di tempat duduk Anda. Demi kenyamanan dan kebersihan, lebih baik memilih makanan yang praktis dan tidak mudah hancur.
Makanan yang Memicu Produksi Gas Berlebih
Contoh: Kacang-kacangan, Brokoli, Kol
Ketinggian yang tinggi menyebabkan perubahan tekanan dalam tubuh, yang bisa memperbesar volume gas di perut hingga 30%. Jika Anda mengonsumsi makanan yang sudah dikenal memicu gas berlebih, seperti kacang-kacangan, brokoli, kol, atau bawang, risiko merasa kembung dan tidak nyaman akan meningkat.
Tidak hanya membuat diri sendiri tidak nyaman, efek ini juga bisa mengganggu penumpang sekitar. Untuk itu, sangat dianjurkan untuk menghindari makanan yang merangsang produksi gas sebelum dan selama penerbangan.
Makanan dan Minuman Berkafein Tinggi
Contoh: Kopi Kuat, Minuman Energi
Meskipun banyak orang tergoda untuk mengonsumsi kafein agar tetap terjaga selama perjalanan, minuman berkafein tinggi justru bisa menyebabkan dehidrasi lebih cepat di pesawat. Udara kabin yang kering sudah cukup membuat tubuh kehilangan cairan lebih banyak dibandingkan di darat.
Selain menyebabkan dehidrasi, kafein juga dapat meningkatkan kecemasan dan memperburuk rasa jet lag setelah mendarat. Oleh sebab itu, disarankan untuk lebih banyak minum air putih daripada minuman berkafein saat berada di pesawat.

Bagaimana Memilih Makanan yang Tepat untuk Penerbangan?
Pilih Makanan Ringan dan Mudah Dicerna
Makanan ringan seperti sandwich sederhana, buah segar (apel, pisang), atau snack bar berbahan alami lebih cocok dikonsumsi selama penerbangan. Makanan ini tidak menimbulkan bau menyengat, mudah dicerna, dan tidak berisiko menimbulkan kotoran berlebihan.
Menghindari makanan berat sebelum penerbangan juga membantu tubuh lebih nyaman beradaptasi dengan perubahan tekanan udara dan waktu.
Pastikan Kebersihan Makanan
Membawa makanan dari rumah atau membelinya di bandara tentu memerlukan perhatian pada kebersihan. Pastikan makanan dikemas rapat, disimpan dalam suhu yang sesuai, dan mudah dimakan tanpa harus menggunakan banyak alat makan.
Selain itu, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer sebelum makan sangat penting untuk mencegah risiko keracunan makanan di udara, di mana akses terhadap fasilitas medis lebih terbatas.

Etika Makan di Dalam Pesawat
Hormati Ruang Pribadi Penumpang Lain
Pesawat adalah ruang berbagi. Menghormati kenyamanan orang lain adalah etika dasar. Hindari membuka makanan berbau menyengat, mengunyah dengan suara keras, atau menyisakan sampah sembarangan.
Jangan Lupa Mengikuti Aturan Maskapai
Beberapa maskapai melarang jenis makanan tertentu di dalam kabin. Pastikan Anda memahami aturan ini sebelum membawa makanan sendiri. Dalam banyak kasus, kru kabin memiliki hak untuk meminta Anda menyimpan makanan yang dianggap mengganggu atau berpotensi berbahaya.
Dengan mematuhi aturan dan etika ini, penerbangan Anda tidak hanya akan lebih nyaman, tetapi juga menunjukkan rasa hormat kepada penumpang lain.
Kenyamanan Perjalanan Dimulai dari Pilihan Bijak
Memilih makanan untuk dikonsumsi di pesawat mungkin terdengar sepele, tetapi memiliki dampak besar terhadap kenyamanan perjalanan Anda dan orang di sekitar. Makanan beraroma kuat, berminyak, mudah hancur, memicu gas berlebih, dan minuman berkafein tinggi sebaiknya dihindari.
Sebaliknya, memilih makanan ringan, bergizi, dan mudah dicerna adalah langkah kecil yang memberikan manfaat besar. Selain membuat tubuh Anda lebih nyaman selama penerbangan, Anda juga membantu menjaga suasana kabin tetap kondusif.
Dengan persiapan yang tepat, perjalanan udara bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bebas gangguan — sebuah perjalanan yang tak hanya cepat sampai tujuan, tetapi juga meninggalkan kenangan baik bagi diri sendiri dan sesama penumpang.