Table of Contents
Partai Ummat resmi berdiri pada 29 April 2021. Inisiasi pendirian dipelopori oleh Amien Rais, tokoh reformasi dan pendiri PAN yang sempat berseteru dengan kepengurusan baru PAN pasca-Kongres V Februari 2020. Setelah mundur dari PAN pada Oktober 2020, ia mendeklarasikan Partai Ummat dengan Ridho Rahmadi—menantu beliau—sebagai ketua umum periode awal
Secara resmi disahkan oleh Kemenkumham pada 20 Agustus 2021. Partai berbasis Islam ini memiliki slogan “Tegakkan Keadilan, Lawan Kezaliman”, dengan visi kuat menegakkan prinsip syariah dan keadilan sosial.
Profil Lengkap Amien Rais
Nama lengkap: Prof. Dr. Muhammad Amien Rais, M.A.
Tempat, tanggal lahir: Surakarta, Jawa Tengah, 26 April 1944
Agama: Islam
Kewarganegaraan: Indonesia
Profesi: Akademisi, Politikus, Penulis, Aktivis Reformasi
Jabatan Terakhir: Ketua Majelis Syura Partai Ummat
Latar Belakang dan Keluarga
Amien Rais lahir dari keluarga Muhammadiyah yang taat di Kota Solo. Ia dibesarkan dalam lingkungan pendidikan dan nilai-nilai keislaman yang kuat. Ayahnya adalah seorang guru, dan sejak kecil Amien aktif dalam kegiatan keagamaan dan organisasi pelajar Islam.
Ia menikah dengan Hj. Nurmala Dewi Amien Rais dan dikaruniai anak, salah satunya Tasniem Fauzia Rais (aktif di politik PAN) dan Ridho Rahmadi (Ketua Umum Partai Ummat, sekaligus menantunya).

Pendidikan
- SD Muhammadiyah Surakarta
- SMP Muhammadiyah Surakarta
- SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
- S1: Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta
- S2: Master of Arts in Political Science, University of Notre Dame, Amerika Serikat
- S3: Doktor Ilmu Politik dan Kajian Timur Tengah, University of Chicago, Amerika Serikat
Karier Akademik
Amien Rais dikenal sebagai dosen dan cendekiawan Muslim. Ia menjadi Guru Besar Ilmu Politik di UGM dan banyak menulis mengenai geopolitik Islam, politik Timur Tengah, dan hubungan internasional. Ia juga dikenal luas di kalangan akademik sebagai pembicara dan penulis karya ilmiah.
Aktivisme dan Organisasi
- Ketua Umum PP Muhammadiyah (1995–2000)
- Anggota dan penggerak Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
- Aktif di berbagai forum internasional seperti World Islamic Forum dan konferensi anti-imperialisme
Karier Politik
Reformasi dan PAN
- Dikenal luas sebagai ikon reformasi 1998, Amien Rais menjadi salah satu tokoh sentral dalam gerakan penggulingan Presiden Soeharto.
- Ia mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) pada 1998 dan menjabat sebagai Ketua Umum hingga 2005.
- Ketua MPR RI (1999–2004) dan menjadi arsitek utama amandemen UUD 1945.
- Mencalonkan diri sebagai Calon Presiden RI tahun 2004, namun kalah suara.
Partai Ummat
- Pada 2021, setelah konflik internal dengan elite PAN, ia mendirikan Partai Ummat.
- Saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Syura Partai Ummat, dengan peran strategis dalam arah politik partai tersebut.
Pandangan Politik
Amien dikenal sebagai politikus yang vokal, kritis terhadap kekuasaan, dan sering menyuarakan ketidakadilan sosial. Ia sering mengkritik kebijakan luar negeri Barat, terutama terhadap dunia Islam. Ia juga dikenal sebagai pendukung Palestina dan penentang keras kebijakan ekonomi neoliberal.
Semboyannya: “Lawan Kezaliman, Tegakkan Keadilan” menjadi dasar ideologis Partai Ummat.
Buku dan Karya Tulis
Beberapa karya populernya antara lain:
- “Selamatkan Indonesia!”
- “Tauhid Sosial: Formula Menggempur Kesenjangan Sosial”
- “Agenda Mendesak Bangsa”
- Ia juga rutin menulis opini di media nasional mengenai demokrasi, keislaman, dan arah politik bangsa.
Jejak dalam Pemilu 2024
Partai Ummat berhasil lolos verifikasi calon peserta Pemilu 2024 setelah awalnya dinyatakan tidak memenuhi syarat, lalu memenangkan banding di Bawaslu dan KPU menetapkan lolos per akhir 2022. Namun di kancah legislatif nasional, hasilnya relatif kecil: memperoleh sekitar 642.550 suara (0,42%) dan gagal ambil kursi DPR RI; hanya menempatkan beberapa kursi di tingkat daerah seperti Bantul, Lamongan, Jayapura, dan Padang.

Pro Ideologi dan Arah Politik
Menurut versi resmi dan beberapa pengamat, Partai Ummat menjalin sinergi antara Islamisme moderat dan agenda sosial ekonomi progresif, seperti penolakan Omnibus Law, agraria reform, serta pendirian pemerintahan berbasis keadilan sosial . Meski mengusung Pancasila, keanggotaan juga mengandung figur konservatif seperti Ansufri Idrus Sambo (Garda 212).
Kepemimpinan Amien Rais dan Peran Majelis Syura
Amien Rais menjabat Ketua Majelis Syura sejak awal berdirinya partai, dengan Ridho Rahmadi sebagai ketua umum sehari-hari. Majelis Syura di atasan struktur partai, mengemban otoritas strategis, sedangkan DPP memegang manajemen rutin.
Gejolak Internal: Konflik AD/ART dan Somasi DPD/DPW
Sejak Mei–Juni 2025, muncul protes internal dari para pengurus DPW dan DPD atas perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) secara sepihak oleh Majelis Syura pimpinan Amien Rais.
Mahkamah Partai—menurut anggota Herman Kadir—mengritisi bahwa format baru meniadakan forum Musyawarah Nasional dan Rakernas, serta memusatkan kekuasaan penuh di tangan Majelis Syura. Keputusan tersebut disahkan oleh Kemenkumham lewat SK resmi, menuai kecaman dari 24–27 DPW yang bahkan siap menggugat ke PTUN.
Dampak Jokowi–Prabowo dan Manuver Politik Terbaru
Partai Ummat sempat menyatakan sikap mendukung pemerintah, khususnya di bawah Presiden Prabowo Subianto, dengan catatan demokrasi harus dijaga bersih; Amien Rais beberapa kali menegaskan posisi ini. Namun dinamika internal mencerminkan kecenderungan otoritarianisme struktural, yang penting dicermati publik menjelang kontestasi politik mendatang.
Evaluasi dan Prospek Partai Ummat
Secara eksternal Partai Ummat dinilai masih minim basis massa dan struktur kelembagaan nasional, terbukti melalui hasil Pemilu 2024 yang tercecer. Namun dari sisi ideologi dan jaringan Islam konservatif, peluang maju pun tetap terbuka—terutama jika konflik internal dapat diselesaikan.
Pengaruh Amien Rais sebagai tokoh reformasi dan figur simbol tetap menjadi aset signifikan, namun konflik AD/ART mencoreng reputasi demokratis partai. Faktor penentu ke depan adalah:
- Penyelesaian konflik internal – apakah akan rekonsiliasi atau perpecahan lebih parah?
- Civilisasi partai – bisa membangun struktur kelembagaan inklusif atau tetap terpusat?
- Koalisi dan strategi 2029 – apakah mampu menjalin aliansi serupa atau justru menjaga independensi?
Insight dari Wawancara & Komentar Internal
Beberapa kutipan kunci dari internal partai dan pengurus daerah:
“AD/ART baru ini sangat bertentangan… Semua kekuasaan mutlak ada pada Majelis Syuro.”
— Herman Kadir, Ketua Mahkamah Partai Ummat, pasca konferensi pers 16 Juni 2025.
“Partai ini didirikan untuk menegakkan keadilan dan melawan kezaliman. Tapi, kenapa kita sendiri yang berbuat zalim?”
— Herman Kadir mengkritik praktik internal yang dianggap menyimpang dari ideologi awal partai.
Belum ada keterangan langsung dari Amien Rais dalam bentuk wawancara transkrip, tetapi suasana forum internal dan David Dewan pengurus sebagian besar menyiratkan resistensi kuat terhadap langkah AD/ART.
Partai Ummat mencuat sebagai kelanjutan perjuangan ideologis Amien Rais pasca-PAN. Kendati memiliki narasi sosial-keagamaan yang potensial, tantangan terbesar saat ini bukan pada suara di TPS, melainkan koreksi internal agar sejalan dengan spirit demokrasi yang memang dicanangkan sejak awal reformasi. Rakyat dan pengamat politik akan terus mengamati apakah keretakan struktural ini menjadi momentum perbaikan atau awal dari eventual collapse partai baru tersebut.