Table of Contents
Dalam Islam, mandi junub adalah bagian penting dari penyucian diri ketika seseorang berada dalam kondisi hadas besar yang mengharuskan seorang Muslim untuk mandi wajib sebelum melaksanakan ibadah tertentu seperti shalat dan membaca Al-Qur’an. Keadaan junub dapat terjadi karena beberapa hal, seperti hubungan suami istri, mimpi basah, atau keluarnya mani.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan jika kamu junub, maka mandilah.” (QS. Al-Maidah: 6)
Dari ayat ini, jelas bahwa mandi junub adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang berada dalam keadaan hadas besar agar dapat kembali suci untuk beribadah. Namun, muncul pertanyaan, apakah mandi junub saat berpuasa diperbolehkan atau membatalkan puasa?
Hukum Puasa dalam Keadaan Junub

Apakah Puasa Sah Jika Masuk Waktu Subuh dalam Keadaan Junub?
Banyak orang yang khawatir jika mereka masih dalam keadaan junub ketika memasuki waktu subuh, apakah puasanya tetap sah atau tidak. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengalami hal serupa:
“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki waktu subuh dalam keadaan junub karena jima’ dengan istrinya, kemudian beliau mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini dengan jelas menunjukkan bahwa puasa seseorang tetap sah meskipun ia memasuki waktu subuh dalam keadaan junub. Oleh karena itu, tidak ada kewajiban untuk segera mandi sebelum subuh agar puasa tetap sah.
Namun, tetap dianjurkan untuk segera mandi junub sebelum waktu shalat subuh berakhir agar dapat melaksanakan shalat dalam keadaan suci.
Kapan Waktu yang Dianjurkan untuk Mandi Junub?
Sebelum Waktu Subuh
Sebaiknya seseorang yang junub segera mandi sebelum waktu subuh tiba. Hal ini bertujuan agar ia bisa melaksanakan shalat subuh tepat waktu tanpa ada kendala. Namun, jika seseorang masih dalam keadaan junub hingga setelah subuh, puasanya tetap sah dengan syarat ia segera mandi sebelum melaksanakan shalat subuh.
Setelah Waktu Subuh
Jika seseorang tidak sempat mandi sebelum subuh, ia tetap bisa mandi setelahnya. Sebab, yang terpenting adalah ia dalam keadaan suci saat menunaikan shalat. Keterlambatan mandi junub tidak mempengaruhi keabsahan puasa selama junub tersebut terjadi sebelum waktu subuh tiba.
Apakah Mandi Junub di Siang Hari Membatalkan Puasa?

Ada kondisi di mana seseorang baru mengalami junub setelah waktu subuh, misalnya karena mimpi basah di siang hari. Dalam kondisi ini, apakah mandi junub membatalkan puasa?
Para ulama sepakat bahwa mandi junub di siang hari saat puasa tidak membatalkan puasa. Mimpi basah adalah sesuatu yang terjadi di luar kendali manusia, dan Islam tidak membebankan seseorang atas sesuatu yang berada di luar kehendaknya. Oleh karena itu, jika seseorang mengalami mimpi basah saat berpuasa, ia hanya perlu mandi wajib agar kembali suci untuk melaksanakan shalat.
Namun, saat mandi junub di siang hari, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar puasa tetap sah:
- Hindari berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung secara berlebihan.
- Pastikan tidak ada air yang tertelan secara sengaja.
- Gunakan air secukupnya untuk mencegah masuknya air ke dalam tubuh melalui lubang yang bisa membatalkan puasa.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, mandi junub di siang hari tetap sah dan tidak membatalkan puasa.
Pendapat Ulama tentang Mandi Junub saat Puasa
Para ulama dari berbagai mazhab memiliki pandangan yang hampir serupa terkait mandi junub saat puasa. Berikut adalah beberapa pendapat ulama yang dapat menjadi pedoman:
1. Pendapat Imam Nawawi
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyebutkan bahwa seseorang yang dalam keadaan junub sebelum subuh tetap sah puasanya. Selain itu, mandi junub yang dilakukan setelah subuh tidak membatalkan puasa selama tidak ada air yang masuk ke dalam tubuh melalui lubang yang membatalkan puasa.
2. Pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Ahmad
Ketiga imam mazhab ini sepakat bahwa keadaan junub tidak membatalkan puasa. Seseorang yang mengalami junub sebelum subuh masih tetap sah puasanya, asalkan ia tidak melakukan sesuatu yang membatalkan puasa seperti makan, minum, atau berhubungan suami istri setelah subuh.
3. Fatwa Islam Q&A
Dalam salah satu fatwanya, Islam Q&A menjelaskan bahwa mandi junub saat puasa tidak membatalkan puasa. Namun, dianjurkan untuk berhati-hati agar tidak ada air yang masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut.
4. Pendapat Majelis Ulama Indonesia (MUI)
MUI juga pernah membahas hukum ini dan menegaskan bahwa mandi junub tidak membatalkan puasa. Yang perlu diperhatikan adalah tetap menjaga kehati-hatian agar tidak melakukan hal-hal yang bisa membatalkan puasa, seperti memasukkan air ke dalam rongga tubuh secara sengaja.
Tips Mandi Junub yang Aman Saat Puasa

Agar puasa tetap sah, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan saat mandi junub:
- Gunakan Air Secukupnya Hindari menyiram air dengan berlebihan agar tidak ada kemungkinan air masuk ke dalam tubuh.
- Hati-Hati saat Berkumur dan Istinsyaq (Memasukkan Air ke Hidung) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk tidak berlebihan dalam berkumur dan memasukkan air ke hidung saat berwudhu bagi orang yang sedang berpuasa.
- Segera Mandi Sebelum Waktu Shalat Meskipun mandi junub tidak membatalkan puasa, tetap dianjurkan untuk segera melakukannya agar dapat melaksanakan shalat dalam keadaan suci.
Mandi Junub Saat Puasa: Fakta, Hukum, dan Hikmah
Berdasarkan berbagai dalil dan pendapat ulama, dapat disimpulkan bahwa mandi junub saat puasa diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa. Jika seseorang mengalami junub sebelum waktu subuh, ia tetap boleh berpuasa dan puasanya sah. Namun, ia dianjurkan untuk segera mandi agar bisa menunaikan shalat subuh tepat waktu.
Jika junub terjadi di siang hari karena mimpi basah, mandi junub tetap diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa. Yang penting adalah menjaga agar air tidak masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, atau telinga secara sengaja.
Dengan memahami hukum ini, setiap Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang tanpa khawatir mengenai sah atau tidaknya puasanya saat mandijunub. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan mengenai fiqih ibadah dalam Islam.