Home Sosok Profil The Notorious B.I.G. (Biggie) dan Teori Konspirasi Kematiannya

Profil The Notorious B.I.G. (Biggie) dan Teori Konspirasi Kematiannya

by Ferdi
0 comment
The Notorious B.I.G

The Notorious B.I.G., atau yang lebih dikenal sebagai Biggie Smalls, adalah salah satu rapper legendaris yang namanya masih dikenang hingga hari ini. Dengan aliran rapnya yang khas, lirik-liriknya yang penuh cerita, dan pengaruhnya yang besar terhadap musik hip-hop, Biggie dianggap sebagai salah satu ikon terbesar dalam sejarah musik rap. Namun, kesuksesan besar yang diraih Christopher George Latore Wallace—nama asli Biggie—terhenti secara tragis pada 9 Maret 1997, ketika ia ditembak mati di Los Angeles, California. Kematian Biggie tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi dunia musik, tetapi juga memicu berbagai spekulasi dan teori konspirasi yang belum terpecahkan hingga kini.

Artikel ini akan mengulas profil lengkap Biggie, perjalanan kariernya yang cemerlang, dan teori konspirasi di balik kematiannya yang misterius. Dengan melihat lebih dalam kehidupan dan warisan The Notorious B.I.G., kita akan memahami mengapa sosok ini tetap menjadi salah satu legenda terbesar dalam industri musik.

Profil The Notorious B.I.G.: Awal Kehidupan dan Perjalanan Karier

Christopher Wallace lahir pada 21 Mei 1972 di Brooklyn, New York, dari pasangan Voletta Wallace, seorang guru pra-sekolah asal Jamaika, dan Selwyn George Latore, seorang politisi dan pengusaha. Ayahnya meninggalkan keluarga ketika Biggie baru berusia dua tahun, dan sejak itu, Voletta harus membesarkan Biggie seorang diri. Kehidupan yang sulit di lingkungan Bedford-Stuyvesant, Brooklyn, memperkenalkan Biggie pada dunia kriminal sejak usia muda.

Sejak kecil, Biggie dikenal sebagai anak yang cerdas dan berbakat. Namun, kehidupan jalanan menariknya ke dunia yang lebih gelap. Pada usia 12 tahun, Biggie mulai menjual narkoba, yang kemudian membuatnya terlibat dalam berbagai aktivitas kriminal. Meskipun memiliki masa kecil yang sulit, Biggie selalu menunjukkan minat besar pada musik. Ia mulai menulis lirik dan berlatih rap di lingkungan tempat tinggalnya.

Awal Karier dan Perjalanan ke Puncak

Karier musik Biggie dimulai ketika rekaman demo amatirnya didengar oleh Sean “Puffy” Combs, pendiri Bad Boy Records. Puffy segera melihat potensi besar pada Biggie dan menandatanganinya ke label tersebut pada awal 1990-an. Pada tahun 1994, Biggie merilis album debutnya yang berjudul “Ready to Die”. Album ini menampilkan hits besar seperti “Juicy”, “Big Poppa”, dan “One More Chance”. Gaya rap Biggie yang bercerita tentang kehidupan jalanan, perjuangan, dan kesuksesan langsung menarik perhatian publik dan membuatnya menjadi bintang dalam waktu singkat.

“Ready to Die” dianggap sebagai salah satu album hip-hop terbaik sepanjang masa. Album ini memberikan suara yang kuat bagi kehidupan urban di New York dan menjadi tonggak sejarah dalam genre rap East Coast. Kesuksesan Biggie tidak hanya mengukuhkannya sebagai rapper papan atas, tetapi juga membuatnya menjadi figur utama dalam kebangkitan kembali musik rap East Coast yang saat itu sedang tenggelam di bawah bayang-bayang West Coast.

Perseteruan dengan Tupac Shakur

Salah satu aspek yang paling kontroversial dalam kehidupan Biggie adalah perseteruannya dengan sesama rapper legendaris, Tupac Shakur. Pada awalnya, Biggie dan Tupac memiliki hubungan yang baik dan bahkan saling menghormati sebagai sesama musisi. Namun, hubungan mereka berubah drastis setelah Tupac ditembak di Manhattan pada tahun 1994. Tupac menuduh Biggie dan labelnya, Bad Boy Records, terlibat dalam serangan tersebut—tuduhan yang dibantah keras oleh Biggie dan manajemennya.

Perseteruan ini kemudian berkembang menjadi konflik besar antara dua kubu hip-hop: East Coast yang diwakili oleh Biggie dan West Coast yang didukung oleh Tupac dan labelnya, Death Row Records. Pertikaian ini semakin memanas dengan saling sindir melalui lirik lagu, wawancara di media, dan bahkan bentrokan fisik antara para penggemar dan tim masing-masing artis.

Kematian Tragis The Notorious B.I.G.

Pada 9 Maret 1997, hanya enam bulan setelah kematian Tupac Shakur, The Notorious B.I.G. ditembak mati di Los Angeles, California. Insiden tersebut terjadi setelah Biggie menghadiri acara pesta yang diselenggarakan oleh Soul Train Music Awards di Petersen Automotive Museum. Sekitar pukul 00.30 pagi, saat Biggie dan rombongannya meninggalkan acara, mobil SUV yang ditumpanginya dihentikan oleh sebuah mobil Chevrolet Impala berwarna hitam. Seorang pria tak dikenal keluar dari mobil dan melepaskan tembakan ke arah Biggie, yang duduk di kursi penumpang depan.

Biggie ditembak empat kali, dan peluru terakhir yang mengenai dada kirinya dianggap sebagai penyebab kematiannya. Ia segera dilarikan ke rumah sakit, tetapi dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 01.15 pagi. Kematian Biggie meninggalkan duka mendalam bagi penggemar musik di seluruh dunia dan memperparah ketegangan yang sudah ada di antara komunitas hip-hop.

Teori Konspirasi Seputar Kematian The Notorious B.I.G.

Kematian The Notorious B.I.G. menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini. Meskipun berbagai penyelidikan telah dilakukan, pelaku penembakan dan motif di balik pembunuhan tersebut masih belum jelas. Berikut adalah beberapa teori konspirasi yang muncul seputar kematian tragis Biggie:

1. Pembalasan Dendam Terkait Kematian Tupac Shakur

Salah satu teori konspirasi yang paling populer adalah bahwa kematian Biggie adalah pembalasan dendam atas pembunuhan Tupac Shakur. Setelah Tupac ditembak mati di Las Vegas pada September 1996, banyak pihak menduga bahwa pembunuhan tersebut didalangi oleh kubu East Coast, terutama oleh Bad Boy Records dan Biggie sendiri. Kematian Biggie, yang terjadi hanya enam bulan setelah Tupac, dianggap sebagai tindakan balas dendam dari kubu West Coast.

Meskipun tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung teori ini, banyak penggemar dan media yang mempercayainya. Konflik antara East Coast dan West Coast pada masa itu memang mencapai puncaknya, dan banyak yang yakin bahwa pembunuhan Biggie adalah upaya untuk menyelesaikan pertikaian berdarah tersebut.

2. Keterlibatan Polisi Los Angeles (LAPD)

Teori lain yang berkembang adalah bahwa polisi Los Angeles (LAPD) terlibat dalam pembunuhan Biggie. Mantan detektif LAPD, Russell Poole, mengajukan teori bahwa beberapa anggota kepolisian terlibat dalam penembakan tersebut. Poole menyebutkan bahwa ada hubungan antara anggota LAPD dengan para petinggi di Death Row Records, label rekaman Tupac, yang mungkin memiliki motif untuk membunuh Biggie.

Menurut Poole, ada bukti bahwa beberapa anggota LAPD yang bekerja sebagai pengawal pribadi bagi Suge Knight, CEO Death Row Records, terlibat dalam konspirasi untuk membunuh Biggie. Namun, teori ini juga tidak pernah terbukti secara hukum dan penyelidikan resmi terhadap keterlibatan LAPD tidak menghasilkan bukti yang cukup kuat.

3. Pembunuhan yang Didalangi oleh Death Row Records

Ada spekulasi bahwa Suge Knight, pendiri dan CEO Death Row Records, memiliki peran dalam kematian Biggie. Suge Knight dan Biggie diketahui memiliki hubungan yang buruk sejak lama, terutama setelah insiden penembakan Tupac di New York. Suge diyakini memiliki motif untuk membalas dendam atas kematian Tupac, yang banyak dianggap sebagai salah satu artis terbesar di bawah labelnya.

Banyak yang percaya bahwa Suge Knight, yang saat itu sedang menjalani hukuman penjara, memerintahkan pembunuhan Biggie melalui kaki tangannya di luar penjara. Namun, Suge Knight membantah semua tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa ia tidak terlibat dalam kematian Biggie.

4. Konspirasi Industri Musik

Teori lain yang lebih luas menyebutkan bahwa ada konspirasi dalam industri musik untuk menghilangkan The Notorious B.I.G. dan Tupac Shakur karena perseteruan mereka telah mengganggu stabilitas bisnis musik rap di Amerika Serikat. Kedua rapper tersebut dikenal sebagai dua bintang terbesar di industri hip-hop pada masanya, dan konflik antara mereka membuat pasar musik hip-hop menjadi kacau.

Teori ini menyebutkan bahwa ada tokoh-tokoh besar dalam industri musik yang ingin menghentikan perseteruan ini dengan cara ekstrem, yaitu dengan menghilangkan kedua sosok tersebut. Namun, seperti teori-teori lainnya, tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung klaim ini.

Warisan dan Pengaruh The Notorious B.I.G. dalam Dunia Musik

Meskipun hidupnya berakhir tragis, warisan dan pengaruh The Notorious B.I.G. tetap abadi. Musiknya terus didengarkan oleh generasi muda, dan banyak rapper modern yang mengaku terinspirasi oleh gaya dan lirik Biggie. Lagu-lagunya seperti “Juicy”, “Big Poppa”, dan “Mo Money Mo Problems” masih sering diputar di berbagai platform musik hingga saat ini, menunjukkan betapa kuatnya daya tarik musik Biggie. Gaya bercerita yang lugas, penggunaan metafora yang cerdas, serta kemampuannya untuk menciptakan ritme dan melodi yang memikat membuat Biggie menjadi salah satu sosok yang sangat dihormati di dunia hip-hop.

Biggie juga dikenal sebagai pionir dalam menyatukan gaya rap yang berfokus pada storytelling (bercerita) dengan beat yang groovy, yang membuat musiknya terdengar menonjol di antara rapper-rapper lainnya pada era tersebut. Pengaruh Biggie dapat terlihat dalam karya-karya artis seperti Jay-Z, Nas, Kendrick Lamar, dan banyak rapper lainnya yang mengakui kejeniusan Biggie dalam merangkai lirik yang bercerita tentang realitas kehidupan jalanan.

Album dan Karya yang Melekat di Ingatan

Selain album debutnya, “Ready to Die”, Biggie juga meninggalkan warisan dalam bentuk album kedua yang dirilis secara anumerta, “Life After Death” (1997). Album ini dirilis hanya beberapa minggu setelah kematiannya dan segera menjadi salah satu album hip-hop terlaris sepanjang masa. Album tersebut berisi hits besar seperti “Hypnotize”, “Sky’s the Limit”, dan “Ten Crack Commandments”.

“Life After Death” memperlihatkan sisi musikalitas Biggie yang lebih berkembang, dengan berbagai genre musik yang ia eksplorasi, termasuk gangsta rap, R&B, dan funk. Album ini juga menjadi bukti bahwa Biggie, meskipun telah tiada, masih mampu meninggalkan pengaruh besar dalam industri musik. Album ini menduduki posisi teratas di Billboard 200 dan menerima sertifikasi Diamond dari Recording Industry Association of America (RIAA), menandakan penjualan lebih dari 10 juta kopi.

Selain itu, Biggie juga terlibat dalam berbagai proyek kolaborasi dengan rapper-rapper lain. Salah satu kolaborasi paling terkenalnya adalah lagu “Victory” bersama Puff Daddy, yang menjadi anthem klasik hip-hop. Karya-karya Biggie yang dirilis setelah kematiannya tetap menunjukkan kualitas dan kemampuan Biggie dalam menciptakan musik yang timeless.

Keluarga dan Kehidupan Pribadi Biggie

Biggie memiliki kehidupan pribadi yang penuh warna. Pada tahun 1994, ia menikahi penyanyi R&B Faith Evans hanya sembilan hari setelah mereka pertama kali bertemu. Pernikahan ini menjadi sorotan media, terutama karena di saat yang sama Biggie dan Faith Evans menghadapi berbagai masalah pribadi, termasuk dugaan perselingkuhan dan ketegangan akibat perseteruan Biggie dengan Tupac Shakur.

Dari pernikahannya dengan Faith Evans, Biggie memiliki seorang putra bernama Christopher “CJ” Wallace Jr.. Selain itu, Biggie juga memiliki seorang putri dari hubungan sebelumnya, yang bernama T’yanna Wallace. Setelah kematiannya, keluarganya, terutama ibunya Voletta Wallace dan mantan istrinya Faith Evans, bekerja keras untuk menjaga warisan Biggie tetap hidup. Mereka terlibat dalam berbagai proyek seperti dokumenter, album tribute, dan acara penghormatan untuk mengenang Biggie.

Film dan Dokumenter tentang Kehidupan The Notorious B.I.G.

Kehidupan dan kematian The Notorious B.I.G. telah diangkat dalam berbagai film dan dokumenter. Salah satu film biopik yang paling terkenal adalah “Notorious” (2009), yang menceritakan perjalanan hidup Biggie dari masa kecil hingga kematiannya. Film ini menampilkan Jamal Woolard sebagai Biggie dan memberikan gambaran mendalam tentang pergumulan hidupnya sebagai seorang artis, konflik pribadinya, serta perseteruannya dengan Tupac Shakur.

Selain film biopik, ada beberapa dokumenter penting tentang Biggie, seperti “Biggie: The Life of Notorious B.I.G.” yang diproduksi oleh A&E, serta dokumenter terbaru berjudul “Biggie: I Got a Story to Tell” yang dirilis oleh Netflix pada tahun 2021. Dokumenter-dokumenter ini menghadirkan wawancara eksklusif dengan keluarga, teman-teman dekat, dan kolaborator Biggie, serta mencoba mengungkapkan sisi personal dan profesional dari sang legenda.

Teori Konspirasi yang Tetap Membayangi

Hingga saat ini, kasus pembunuhan The Notorious B.I.G. tetap menjadi salah satu misteri terbesar di dunia musik dan hukum. Tidak adanya pelaku yang tertangkap, serta kurangnya bukti yang kuat, membuat berbagai teori konspirasi terus berkembang. Berikut beberapa teori tambahan yang masih sering dibahas oleh para penggemar dan pemerhati musik:

  • Teori Keterlibatan Pemerintah: Beberapa pihak percaya bahwa pembunuhan Biggie dan Tupac adalah bagian dari operasi rahasia pemerintah untuk memecah belah komunitas kulit hitam yang mulai bersatu dalam dunia musik dan gerakan sosial pada masa itu. Teori ini mengaitkan keterlibatan agen-agen rahasia dan kepolisian untuk menyingkirkan dua figur publik yang sangat berpengaruh di kalangan muda Afrika-Amerika.
  • Motif Finansial: Ada juga teori yang menyebutkan bahwa pembunuhan Biggie didalangi oleh pihak-pihak yang memiliki motif finansial, baik untuk mengendalikan hak cipta musiknya maupun untuk mengambil alih kendali atas Bad Boy Records. Meskipun sulit dibuktikan, teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa kematian Biggie dan Tupac justru meningkatkan penjualan album dan popularitas mereka secara signifikan.
  • Teori Pelarian: Beberapa teori ekstrem bahkan menyebutkan bahwa Biggie dan Tupac sebenarnya tidak mati, melainkan hanya bersembunyi untuk menghindari konflik yang lebih besar. Meskipun teori ini lebih mirip spekulasi liar, tetap ada sebagian penggemar yang mempercayainya.

Warisan Abadi The Notorious B.I.G.

The Notorious B.I.G. meninggalkan warisan yang tak terlupakan dalam dunia musik hip-hop. Gaya rapnya yang mengalir lancar, kemampuan bercerita yang kuat, serta kehadirannya yang karismatik membuatnya menjadi panutan bagi banyak musisi muda. Meskipun usianya terhenti di angka 24 tahun, Biggie telah menciptakan jejak yang mendalam dalam industri musik dan tetap dihormati sebagai salah satu rapper terhebat sepanjang masa.

Pada tahun 2020, The Notorious B.I.G. secara resmi dilantik ke dalam Rock and Roll Hall of Fame, sebuah penghargaan yang menunjukkan betapa besar pengaruhnya dalam sejarah musik, tidak hanya di genre hip-hop tetapi juga di industri musik secara keseluruhan. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa meskipun telah tiada, The Notorious B.I.G. masih dan akan selalu menjadi sosok yang dihormati dan dirayakan dalam dunia musik.

Kesimpulan

The Notorious B.I.G. adalah sosok yang kompleks dan multidimensional dalam dunia musik hip-hop. Dengan segala bakat dan perjuangannya, Biggie berhasil menorehkan sejarah baru dalam genre rap dan menginspirasi banyak orang. Meskipun kematiannya yang tragis masih menyisakan banyak misteri, warisan musik dan pengaruhnya tetap hidup di hati para penggemar dan artis di seluruh dunia.

Teori konspirasi yang mengiringi kematiannya mungkin tidak akan pernah sepenuhnya terpecahkan, tetapi yang pasti adalah bahwa Biggie akan selalu dikenang sebagai salah satu legenda terbesar dalam sejarah musik. Musiknya terus memberikan inspirasi dan kekuatan bagi banyak orang, dan ia akan selalu menjadi “Raja New York” yang tak tergantikan.

You may also like

Leave a Comment

radar tulungagung

Radar Tulungagung – Kabar Aktual dan Terpercaya

 

Radar Tulungagung adalah situs portal berita lokal yang menyediakan informasi terkini, aktual, dan terpercaya seputar Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya.

 

Sebagai sumber berita yang profesional, Radar Tulungagung menyajikan berbagai topik menarik mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga gaya hidup dan olahraga.

Headline

Pilihan Editor

@2024 – All Right Reserved Radar Tulungagung