Table of Contents
Setiap tahun, daftar orang terkaya di Indonesia selalu menarik perhatian, mencerminkan perubahan dalam dinamika bisnis, investasi, dan ekonomi nasional. Sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan pengusaha yang memiliki portofolio bisnis di berbagai sektor seperti energi, properti, perbankan, dan manufaktur. Artikel ini akan membahas profil beberapa orang terkaya di Indonesia pada 2024, sumber kekayaan mereka, serta kontribusi mereka dalam perekonomian negara.
1. Prajogo Pangestu
- Kekayaan Bersih: USD 75,4 miliar
- Sektor: Petrokimia dan Energi Terbarukan
- Perusahaan: PT Barito Pacific Tbk, Chandra Asri Petrochemical, Star Energy
Profil: Prajogo Pangestu merupakan salah satu pengusaha yang memulai kariernya dari bisnis kayu pada 1970-an. Ia mengembangkan bisnis kayu hingga akhirnya membentuk Barito Pacific Group, yang kemudian merambah ke sektor petrokimia. Salah satu perusahaan andalannya, Chandra Asri Petrochemical, kini menjadi perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia. Selain itu, Barito Pacific juga mengakuisisi Star Energy untuk terjun ke sektor energi terbarukan, terutama panas bumi, memperkuat posisinya sebagai pemimpin di dua sektor strategis.
2. Robert Budi Hartono
- Kekayaan Bersih: USD 27,8 miliar
- Sektor: Perbankan, Tembakau, Teknologi
- Perusahaan: Djarum Group, Bank Central Asia (BCA), Blibli.com
Profil: Bersama saudaranya Michael Hartono, Robert Budi Hartono mengendalikan Djarum Group dan Bank Central Asia (BCA), dua perusahaan yang mendominasi sektor perbankan dan tembakau di Indonesia. Djarum Group memulai sebagai pabrik rokok kretek dan telah bertransformasi menjadi konglomerasi yang memiliki berbagai bisnis. Mereka juga berinvestasi di sektor teknologi, dengan Blibli.com sebagai salah satu e-commerce besar di Indonesia. Dengan diversifikasi bisnis yang luas, mereka terus mempertahankan posisi sebagai orang terkaya di Indonesia.
3. Michael Hartono
- Kekayaan Bersih: USD 26,7 miliar
- Sektor: Perbankan, Tembakau, Teknologi
- Perusahaan: Djarum Group, Bank Central Asia (BCA), Blibli.com
Profil: Sebagai saudara dari Robert, Michael Hartono memiliki peran penting dalam mengembangkan bisnis keluarga. Selain tembakau dan perbankan, Michael Hartono fokus pada diversifikasi bisnis melalui teknologi, properti, dan investasi. Keduanya memiliki strategi jangka panjang yang menjadikan Djarum Group dan BCA terus tumbuh serta menjaga stabilitas kekayaan mereka. Michael juga mengelola investasi dalam sektor properti dan e-commerce, sehingga memperkuat posisi mereka sebagai salah satu konglomerasi terbesar.
4. Low Tuck Kwong
- Kekayaan Bersih: USD 24,1 miliar
- Sektor: Pertambangan Batu Bara
- Perusahaan: PT Bayan Resources Tbk
Profil: Low Tuck Kwong dikenal sebagai “Raja Batu Bara” Indonesia. Sebagai pendiri PT Bayan Resources Tbk, Low mengembangkan perusahaan ini menjadi salah satu pemasok batu bara terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Selain menjual batu bara ke pasar domestik, Bayan Resources juga mengekspor ke berbagai negara, terutama di Asia. Meskipun mengalami tantangan regulasi dan fluktuasi harga komoditas, Low berhasil menjaga Bayan Resources tetap kuat di pasar.
5. Sri Prakash Lohia
- Kekayaan Bersih: USD 8,5 miliar
- Sektor: Petrokimia dan Tekstil
- Perusahaan: Indorama Corporation, Indorama Ventures
Profil: Sri Prakash Lohia adalah pendiri Indorama Corporation yang fokus pada industri petrokimia dan tekstil. Perusahaannya memiliki banyak pabrik di berbagai negara yang menghasilkan produk-produk tekstil, poliester, dan serat sintetis. Indorama Ventures, salah satu anak perusahaan di Thailand, telah menjadi produsen utama serat sintetis dan produk petrokimia. Kesuksesan globalnya ini didukung oleh ekspansi pasar di Eropa, Asia, dan Afrika.
6. Agoes Projosasmito
- Kekayaan Bersih: USD 6,6 miliar
- Sektor: Pertambangan Nikel
- Perusahaan: PT Harita Group
Profil: Agoes Projosasmito mengelola PT Harita Group yang fokus pada pertambangan mineral, terutama nikel. Dalam beberapa tahun terakhir, Harita Group fokus pada pengembangan smelter untuk meningkatkan nilai tambah dari nikel. Dengan meningkatnya permintaan nikel untuk baterai kendaraan listrik, Harita Group menjadi pemain utama dalam suplai bahan baku untuk pasar domestik dan global. Keberhasilannya di sektor nikel telah mendongkrak posisi kekayaannya secara signifikan.
7. Tahir
- Kekayaan Bersih: USD 6,2 miliar
- Sektor: Perbankan, Kesehatan, Properti
- Perusahaan: Mayapada Group, Bank Mayapada, Mayapada Hospital
Profil: Dr. Tahir adalah pendiri Mayapada Group yang bergerak di sektor perbankan, kesehatan, dan properti. Ia memulai bisnisnya dengan mendirikan Bank Mayapada, yang kini menjadi bank komersial dengan jaringan luas. Dalam bidang kesehatan, Tahir mendirikan jaringan Mayapada Hospital, yang terus berkembang di kota-kota besar. Tahir juga berkontribusi di sektor properti dengan mengembangkan gedung-gedung komersial dan residensial.
8. Chairul Tanjung
- Kekayaan Bersih: USD 5,3 miliar
- Sektor: Media, Ritel, Perbankan
- Perusahaan: CT Corp (Trans TV, Transmart, Bank Mega)
Profil: Chairul Tanjung, yang dikenal dengan julukan “Anak Singkong,” memulai karier bisnis dari bawah. Kini, ia memimpin CT Corp, konglomerasi yang memiliki bisnis di media, ritel, dan perbankan. CT Corp mengelola Trans TV, Transmart, dan Bank Mega yang menjadi pilar penting dalam portfolio bisnisnya. Strategi diversifikasi yang dijalankan CT Corp telah menjadikannya konglomerasi besar dengan pengaruh luas di sektor ritel dan perbankan Indonesia.
9. Djoko Susanto
- Kekayaan Bersih: USD 4,8 miliar
- Sektor: Ritel
- Perusahaan: Alfamart
Profil: Djoko Susanto adalah pendiri dan pemilik jaringan minimarket Alfamart. Mengembangkan bisnisnya sejak awal, Djoko berhasil memperluas jaringan Alfamart hingga ribuan gerai yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan meluas hingga ke Filipina. Alfamart dikenal sebagai jaringan ritel yang menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang kompetitif, menjadikannya favorit di kalangan masyarakat.
10. Martua Sitorus
- Kekayaan Bersih: USD 3,3 miliar
- Sektor: Agribisnis dan Minyak Kelapa Sawit
- Perusahaan: Wilmar International
Profil: Martua Sitorus adalah salah satu pendiri Wilmar International, perusahaan agribisnis besar yang berfokus pada produksi minyak kelapa sawit dan produk turunannya. Wilmar International memiliki jaringan luas dalam perkebunan kelapa sawit dan pengolahan minyak sawit, serta distribusi produk turunan yang dipasarkan ke berbagai negara. Sebagai salah satu pengusaha sukses di bidang agribisnis, Martua Sitorus berhasil membawa Wilmar menjadi produsen terkemuka di Asia.
Terkaya di Indonesia dengan latar belakang berbeda
Kesepuluh orang terkaya di Indonesia ini berasal dari latar belakang industri yang berbeda-beda, mulai dari pertambangan, perbankan, ritel, hingga agribisnis. Mereka tidak hanya menciptakan kekayaan pribadi tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Strategi bisnis yang beragam dan keberanian dalam ekspansi global menjadikan mereka pemimpin di berbagai sektor industri. Keberhasilan mereka menunjukkan pentingnya inovasi, adaptasi, dan manajemen yang tepat dalam membangun kesuksesan di dunia bisnis.