Fenomena anak kecil, khususnya usia dua tahun, yang sering menangis di tengah malam merupakan pengalaman yang umum dihadapi para orang tua. Dalam dunia medis, tangisan malam ini bisa dikaitkan dengan berbagai hal seperti tumbuh gigi, mimpi buruk, atau kondisi pencernaan. Namun dalam perspektif Islam, tangisan tersebut tidak hanya dilihat dari aspek fisik dan psikologis, tetapi juga dari sisi spiritual. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana Islam memandang tangisan malam anak, apa yang mungkin menjadi penyebabnya, dan bagaimana cara menghadapinya secara islami dan ilmiah.
Menangis Tengah Malam dari Perspektif Medis dan Psikologis
Tumbuh Gigi dan Perkembangan Fisik
Pada usia dua tahun, anak-anak biasanya berada dalam fase pertumbuhan gigi geraham. Rasa nyeri yang ditimbulkan saat gigi tumbuh bisa menyebabkan mereka rewel, bahkan menangis keras di malam hari. Hal ini wajar dan merupakan bagian dari tahapan perkembangan anak.
Night Terror dan Mimpi Buruk
Night terror adalah kondisi di mana anak tampak panik dan menangis saat tidur, namun sebenarnya masih dalam kondisi tidur dalam. Berbeda dengan mimpi buruk, night terror membuat anak tidak sadar dan sulit ditenangkan. Kondisi ini biasanya akan berangsur hilang seiring bertambahnya usia.
Kecemasan Akan Perpisahan
Pada usia dua tahun, anak mulai menyadari keberadaan dan ketidakhadiran orang tua. Rasa cemas ketika terbangun di malam hari dan mendapati orang tua tidak berada di sampingnya bisa memicu tangisan.
Pandangan Islam Mengenai Anak yang Menangis di Tengah Malam
Tanda Gangguan Makhluk Ghaib?
Beberapa ulama menyebutkan bahwa tangisan bayi atau anak kecil di malam hari, khususnya tanpa sebab yang jelas, bisa jadi disebabkan oleh gangguan dari makhluk ghaib. Hal ini merujuk pada hadis Nabi Muhammad SAW:
“Jika kalian mendengar suara ayam jantan, maka mintalah karunia kepada Allah karena ia melihat malaikat. Namun jika kalian mendengar ringkikan keledai, maka mintalah perlindungan kepada Allah karena ia melihat setan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Meskipun hadis ini tidak berbicara langsung tentang anak-anak, banyak ulama menjadikan ini sebagai analogi bahwa anak kecil, karena fitrahnya yang suci, bisa lebih sensitif terhadap makhluk ghaib.
Doa Perlindungan untuk Anak
Dalam Islam, orang tua dianjurkan untuk membacakan doa perlindungan bagi anak-anak, terutama sebelum tidur. Di antaranya:
Surat Al-Fatihah
Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Doa ruqyah untuk anak:
“U’iidzuka bi kalimaatillaahit taammah min kulli syaithaanin wa haammah wa min kulli ‘ainin laammah.”
Artinya: “Aku mohon perlindungan untukmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan binatang berbisa dan dari setiap mata yang jahat.”
Membacakan Ayat Kursi
Rasulullah SAW juga bersabda bahwa siapa yang membaca Ayat Kursi sebelum tidur, maka Allah akan mengirimkan penjaga baginya dan setan tidak akan mendekatinya hingga pagi.
Cara Islami Menghadapi Anak yang Menangis Tengah Malam
Membangunkan Anak untuk Ditenangkan
Jika anak menangis dengan keras, Islam mengajarkan untuk menenangkan anak dengan kelembutan. Nabi SAW sangat mencintai anak-anak dan senantiasa bersikap lembut kepada mereka. Pelukan dan belaian orang tua dapat menjadi penenang alami yang luar biasa.
Menjaga Kebersihan Rumah dan Menghindari Tempat Gelap
Rumah yang bersih dari patung dan gambar makhluk bernyawa dipercaya lebih terhindar dari gangguan makhluk halus. Selain itu, menjaga agar rumah memiliki cahaya, meskipun sedikit, bisa mengurangi rasa takut anak.
Rutin Membacakan Zikir Pagi dan Petang
Zikir pagi dan petang bukan hanya perlindungan bagi diri sendiri tetapi juga rumah dan anggota keluarga. Membiasakan zikir ini secara rutin dapat menciptakan suasana rumah yang tenang dan diberkahi.
Menyikapi Tangisan Anak dengan Sabar dan Tawakal
Ujian bagi Orang Tua
Allah SWT menguji setiap orang tua dengan cara yang berbeda. Anak yang sering menangis bisa menjadi ujian kesabaran. Nabi SAW bersabda:
“Tidaklah seorang Muslim ditimpa suatu keletihan, penyakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan, bahkan duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus sebagian dosa-dosanya karenanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Niatkan sebagai Ibadah
Menenangkan anak di malam hari, meskipun melelahkan, adalah bentuk ibadah jika diniatkan untuk mendapatkan ridha Allah. Ini adalah bagian dari amanah sebagai orang tua yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban.
Tangisan Anak Bukan Sekadar Masalah Fisik
Anak usia dua tahun yang sering menangis di tengah malam tidak selalu disebabkan oleh gangguan fisik seperti sakit atau mimpi buruk. Dalam perspektif Islam, bisa jadi hal itu merupakan bentuk ujian, atau bahkan pertanda adanya gangguan dari makhluk halus. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tidak hanya mencari solusi medis tetapi juga memperkuat sisi spiritual dengan doa, zikir, dan menjaga suasana rumah agar tetap bersih secara fisik dan spiritual.
Mendidik anak dan merawatnya bukan hanya soal ilmu duniawi, tetapi juga ikhtiar ruhani. Semoga setiap tangisan anak menjadi ladang pahala, dan setiap malam yang terjaga menjadi sarana untuk lebih dekat kepada Allah SWT.
Radar Tulungagung adalah situs portal berita lokal yang menyediakan informasi terkini, aktual, dan terpercaya seputar Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya.
Sebagai sumber berita yang profesional, Radar Tulungagung menyajikan berbagai topik menarik mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga gaya hidup dan olahraga.