Jakarta kembali bersolek dengan menghadirkan inovasi baru dalam tata kelola ruang kota. Setelah sukses dengan Car Free Day (CFD) setiap Minggu pagi, kini Pemprov DKI Jakarta bersiap meluncurkan “Car Free Night” (CFN) yang akan digelar setiap Sabtu malam. Uji coba program ini dijadwalkan mulai akhir Juni 2025, sebagai bagian dari strategi mengurangi emisi, menciptakan ruang publik inklusif, dan menghidupkan ekonomi malam.
Konsep Car Free Night: Lebih dari Sekadar Jalan Kosong
Inisiatif dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengungkapkan bahwa CFN akan diberlakukan di beberapa ruas jalan protokol, seperti Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin, pada pukul 18.00 hingga 24.00 WIB setiap Sabtu malam. Berbeda dengan CFD, CFN akan dilengkapi dengan pencahayaan khusus, atraksi budaya, bazar kuliner UMKM, serta panggung hiburan yang melibatkan seniman jalanan.
Ruang Sosial dan Hiburan Keluarga
Gagasan utama CFN bukan hanya tentang pelarangan kendaraan, tetapi memberikan ruang baru bagi warga untuk menikmati malam tanpa polusi dan bising kendaraan. Anak-anak bisa bermain, pasangan muda bisa bersantai, dan pelaku seni bisa tampil tanpa batas. Dengan begitu, CFN dirancang menjadi titik temu antara gaya hidup urban dan ruang publik yang sehat.
Persiapan Menjelang Uji Coba Akhir Juni
Koordinasi Lintas Instansi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif, tengah mempersiapkan uji coba pertama CFN. Rencana rekayasa lalu lintas, pengamanan, serta logistik pendukung seperti toilet portabel dan pos medis darurat juga sedang digodok.
Penataan Pedagang dan UMKM
Dalam pelaksanaannya, UMKM yang ingin berpartisipasi akan melalui proses kurasi agar tidak menimbulkan kepadatan. Stand akan ditata rapi agar tetap menjaga sirkulasi pengunjung. Dinas Koperasi dan UKM telah menyatakan siap mengoordinasikan pelaku usaha binaan agar ikut ambil bagian secara terorganisir.
Manfaat Ekonomi dan Sosial dari Car Free Night
Menstimulus Ekonomi Kreatif
CFN diproyeksikan akan menggerakkan ekonomi malam, mulai dari pedagang kaki lima, pemusik jalanan, hingga pelaku seni pertunjukan. Ini memberikan efek ganda: memperluas jam operasional UMKM dan memberi ruang kreasi tanpa harus menyewa tempat mahal.
Mendorong Interaksi Sosial dan Literasi Budaya
Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota, ruang sosial seperti CFN menjadi vital. Anak muda bisa berkumpul dengan aman, komunitas seni bisa tampil, dan masyarakat umum bisa lebih mengenal kekayaan budaya Jakarta melalui pentas jalanan yang meriah namun tertib.
Potensi Tantangan dan Solusi
Kemacetan di Jalur Alternatif
Salah satu kekhawatiran utama dari masyarakat adalah potensi kemacetan akibat penutupan jalan. Untuk itu, Dishub akan menyediakan jalur alternatif dan pengalihan arus yang disampaikan melalui media sosial, aplikasi Waze, dan Google Maps.
Keamanan dan Ketertiban
Pengamanan CFN akan melibatkan Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan petugas keamanan lingkungan. Selain itu, kamera CCTV dan patroli sepeda akan digelar untuk mengantisipasi potensi kejahatan atau gangguan keamanan.
Kebersihan dan Sampah
Dinas Lingkungan Hidup telah menetapkan protokol kebersihan, dengan unit penyapu jalan dan petugas kebersihan berjaga di berbagai titik. Kampanye #BersihBersamaCFN juga akan digalakkan melalui komunitas dan relawan lingkungan.
Uji Coba Pertama: Apa yang Bisa Diharapkan?
Rute dan Jadwal Uji Coba
Uji coba CFN dijadwalkan mulai Sabtu, 29 Juni 2025, pukul 18.00 hingga 24.00 WIB. Area pertama yang ditutup adalah Jalan MH Thamrin dari Bundaran HI hingga Dukuh Atas. Area ini dipilih karena infrastruktur pencahayaannya telah siap dan punya akses MRT, Transjakarta, serta parkir yang memadai.
Evaluasi dan Skema Bertahap
Pemprov DKI akan melakukan evaluasi menyeluruh setiap pekan pasca CFN. Jika dinilai berhasil dari segi partisipasi dan dampak, maka area CFN akan diperluas secara bertahap hingga mencakup area lain seperti Monas, Kota Tua, hingga Kemang.
Respons Masyarakat dan Pakar Perkotaan
Antusiasme Warga Jakarta
Sejak pengumuman CFN diumumkan, respons publik di media sosial menunjukkan antusiasme besar. Banyak warga menyambut positif karena melihat ini sebagai langkah menuju kota yang lebih manusiawi, dengan ruang rekreasi gratis dan inklusif.
Pandangan Pakar Tata Kota
Ahli perencanaan kota dari Universitas Indonesia, Dr. Ayu Widyastuti, menilai CFN sebagai bentuk eksperimen ruang kota yang berani. Ia menyebut bahwa malam hari selama ini menjadi ruang yang eksklusif bagi kendaraan dan bisnis tertentu. Dengan CFN, kota menjadi lebih merata secara fungsi sosial.
Masa Depan Car Free Night
Menuju Kebijakan Permanen
Jika uji coba berjalan lancar dan mendapat dukungan publik, Car Free Night akan disahkan sebagai kebijakan rutin yang diintegrasikan dalam perencanaan ruang kota jangka panjang. Bahkan ada rencana menjadikannya atraksi pariwisata malam khas Jakarta.
Kolaborasi Komunitas dan Pemerintah
Kesuksesan CFN juga akan sangat ditentukan oleh keterlibatan komunitas. Pemkot berencana membentuk forum warga yang memberi masukan langsung pada evaluasi mingguan CFN, demi menjaga agar program ini tetap relevan dan berpihak pada publik.
Merajut Kota yang Lebih Manusiawi di Malam Hari
Car Free Night Jakarta adalah langkah maju menuju kota yang lebih ramah manusia, sehat, dan inklusif. Melalui uji coba yang dimulai akhir Juni 2025, inisiatif ini bukan hanya soal menutup jalan untuk kendaraan, tetapi membuka ruang baru untuk interaksi sosial, ekonomi kreatif, dan kebudayaan lokal. Dengan partisipasi aktif masyarakat dan perencanaan yang matang, Jakarta malam hari akan berubah wajah: dari yang dulunya hanya milik kendaraan, kini menjadi milik semua warga kota.
Radar Tulungagung adalah situs portal berita lokal yang menyediakan informasi terkini, aktual, dan terpercaya seputar Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya.
Sebagai sumber berita yang profesional, Radar Tulungagung menyajikan berbagai topik menarik mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga gaya hidup dan olahraga.