Table of Contents
Jakarta, 30 Mei 2025 – Dunia perfilman Indonesia kembali menorehkan sejarah baru. Film animasi karya anak bangsa, “Jumbo”, telah menyalip rekor milik film horor populer “KKN di Desa Penari”, dengan mencatatkan lebih dari 10 juta penonton hanya dalam waktu 60 hari penayangannya. Ini menjadikannya film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Cerita Menyentuh Bertema Petualangan dan Penerimaan Diri
“Jumbo” berkisah tentang Don, anak yatim piatu berusia 10 tahun yang memiliki tubuh raksasa dan sering menjadi sasaran ejekan. Hidupnya berubah ketika ia bertemu dengan Meri, peri kecil dari dunia dongeng yang sedang mencari jalan pulang. Petualangan mereka membawanya ke dunia lain yang penuh keajaiban, persahabatan, dan keberanian.
Film ini menyuguhkan narasi yang kuat dan menyentuh, disertai kualitas animasi yang mampu bersaing dengan studio animasi besar dunia.

Fakta Kejutan Jumbo di Box Office
- Jumlah penonton: 10.071.328 per 30 Mei 2025
- Pendapatan kotor: Lebih dari Rp 199 miliar
- Rekor: Film animasi Indonesia dan Asia Tenggara dengan capaian tertinggi sepanjang sejarah
- Tayang di luar negeri: 17 negara termasuk Rusia, Ukraina, Malaysia, Brunei, Singapura, dan negara-negara Baltik
Daftar Pemain dan Pengisi Suara Film “Jumbo”
- Don: Rasyid Rajasa
- Meri (peri kecil): Maudy Ayunda
- Om Sigit (penjaga panti): Arswendy Bening Swara
- Pak Goro (tukang mainan keliling): Denny Sumargo
- Bully anak-anak: Jerome Kurnia, Bryan Domani
- Ibu Suharti (guru SD): Acha Septriasa
Pengisi suara dipilih secara ketat dengan proses audisi yang panjang demi mendapatkan nuansa ekspresi yang pas dengan karakter masing-masing. Para aktor juga mendapat pelatihan vokal dan ekspresi animasi khusus sebelum proses rekaman.
Sosok Di Balik Keberhasilan Jumbo: Produser dan Sutradara
Aditya Suryo Saputro, produser utama dari rumah produksi Mojiken Studio bekerja sama dengan Visinema Pictures. Aditya dikenal sebagai figur yang berani mempertaruhkan semuanya demi kualitas karya lokal. Dalam wawancara eksklusif, ia menyebut:
“Kita selalu menganggap animasi sebagai tontonan anak-anak. Saya ingin mematahkan stigma itu. ‘Jumbo’ adalah bukti bahwa cerita yang tulus bisa menyentuh siapa saja, dari anak-anak sampai orang dewasa.”

Ryan Adriandhy, dikenal sebelumnya sebagai komedian dan penulis naskah, melakukan debut penyutradaraan lewat proyek ambisius ini. Perjalanan 3 tahun pengerjaan “Jumbo” membuktikan transformasinya sebagai storyteller kelas dunia.
Respon Masyarakat dan Media Sosial
Tak hanya laris di bioskop, Jumbo menjadi fenomena di media sosial. Hashtag seperti #JumboMovie, #DonDanMeri, dan #JumboIndonesiaBangga viral di TikTok dan X (Twitter). Para penggemar bahkan membuat fanart, parodi, hingga cosplay karakter-karakter dari film tersebut.
Komunitas bernama Jumbo Nation juga terbentuk secara organik dan aktif menyebarkan kampanye menonton film lokal di bioskop.
Berikut adalah pandangan dari para pakar film dan psikolog mengenai film animasi Indonesia “Jumbo”:
Apresiasi dari Kritikus Film
Daniel Irawan, kritikus film, menyatakan bahwa kekuatan utama Jumbo terletak pada karakter yang kuat dan relatable. Ia menyoroti bagaimana film ini berhasil menggabungkan elemen keluarga dan fantasi dengan apik, menciptakan pengalaman yang menyentuh bagi penonton dari berbagai usia.
Eric Sasono, pengamat film, mengungkapkan bahwa keberhasilan Jumbo menunjukkan bahwa cerita lokal dengan tema universal dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Ia menekankan pentingnya storytelling yang kuat dalam menarik minat penonton.

Pandangan dari Psikolog
Olphi Disya Arinda, psikolog klinis, menjelaskan bahwa Jumbo menyajikan pesan mendalam tentang bagaimana anak-anak memproses duka melalui imajinasi. Ia menekankan bahwa imajinasi memberikan ruang aman bagi anak-anak untuk mengekspresikan emosinya yang mungkin terlalu besar atau membingungkan untuk diungkapkan secara langsung.
Wulan Nur Jatmika, pakar psikologi anak dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menyatakan bahwa Jumbo menyajikan realitas sosial anak-anak Indonesia yang tumbuh tanpa kasih sayang orangtua. Ia mengapresiasi bagaimana film ini menggambarkan pengalaman traumatis anak-anak dan pentingnya dukungan emosional dalam pertumbuhan mereka.
Alasan Mengapa “Jumbo” Layak Ditonton
- Cerita Universal yang Menginspirasi: Kisah tentang penerimaan diri, kehilangan, dan persahabatan dikemas dengan emosional tanpa menggurui.
- Kualitas Animasi Lokal Kelas Dunia: Film ini menjadi standar baru kualitas animasi buatan Indonesia, mampu bersaing dengan studio internasional.
- Kekuatan Suara dan Musik: Pengisi suara yang berpengalaman dan tata suara sinematik membuat setiap adegan hidup dan menyentuh.
- Pesan Moral Tanpa Menggurui: Jumbo menyampaikan pesan moral melalui narasi dan konflik yang natural, membuat penonton dari segala usia bisa relate.
- Simbol Kebangkitan Perfilman Nasional: Menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa, “Jumbo” adalah bukti bahwa masyarakat siap mendukung karya anak bangsa yang berkualitas.
Era Baru Film Animasi Indonesia
Kesuksesan “Jumbo” adalah titik balik penting. Ia bukan hanya film yang laku keras, tapi juga simbol bangkitnya industri animasi Tanah Air. Dengan kualitas visual, kekuatan cerita, dan dukungan masyarakat, “Jumbo” telah membuka jalan bagi film-film lokal berikutnya untuk bermimpi lebih tinggi.
Dari bioskop hingga festival internasional, satu hal pasti: “Jumbo” bukan sekadar film, tapi tonggak sejarah perfilman Indonesia.