Home Informasi Umum Mengapa Beberapa Skincare yang Sudah BPOM Masih Bermasalah

Mengapa Beberapa Skincare yang Sudah BPOM Masih Bermasalah

by Ferdi
0 comment
bpom

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah lembaga pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab untuk memastikan keamanan, khasiat, serta kualitas produk obat dan makanan yang beredar di masyarakat. Dalam industri kosmetik, termasuk produk perawatan kulit (skincare), BPOM memiliki peran penting dalam memastikan bahwa produk yang beredar di pasaran aman digunakan oleh konsumen. Namun, meskipun banyak produk skincare yang sudah mendapatkan izin BPOM, ada beberapa kasus di mana produk tersebut tetap menimbulkan masalah bagi konsumen. Mengapa hal ini bisa terjadi? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang apa itu BPOM, bagaimana cara kerjanya, serta mengapa beberapa produk skincare yang telah mendapatkan izin BPOM masih bermasalah.

Apa Itu BPOM?

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah lembaga negara yang bertanggung jawab untuk mengawasi peredaran obat-obatan, makanan, kosmetik, suplemen kesehatan, obat tradisional, dan produk sejenis lainnya di Indonesia. Lembaga ini memiliki tugas utama untuk memastikan produk-produk tersebut memenuhi standar keamanan, khasiat, dan mutu yang telah ditetapkan.

Dalam konteks produk skincare, BPOM bertanggung jawab untuk menilai bahan-bahan yang digunakan, mengevaluasi proses produksi, dan memverifikasi klaim manfaat produk yang diajukan oleh produsen. Produk yang telah memenuhi standar BPOM akan diberikan nomor registrasi resmi sebagai bukti bahwa produk tersebut telah lolos pengawasan dan aman untuk digunakan.

Cara Kerja BPOM

BPOM menjalankan tugasnya melalui beberapa tahapan pengawasan dan evaluasi. Berikut adalah gambaran mengenai cara kerja BPOM dalam proses pengawasan produk skincare, dari registrasi hingga distribusi:

1. Registrasi Produk

Sebelum sebuah produk kosmetik, termasuk skincare, bisa beredar di pasaran, produsen harus mendaftarkan produknya ke BPOM. Proses registrasi ini melibatkan pengajuan berbagai dokumen seperti:

  • Komposisi bahan yang digunakan
  • Proses produksi
  • Studi keamanan dan efektivitas (jika ada)
  • Label produk dan klaim manfaat

Dokumen-dokumen ini akan dievaluasi oleh BPOM untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar keamanan dan mutu yang telah ditetapkan. Jika produk tersebut dinilai aman dan memenuhi kriteria, BPOM akan mengeluarkan nomor registrasi yang bisa dilihat oleh konsumen pada kemasan produk.

2. Pengawasan Bahan dan Formulasi

BPOM memiliki daftar bahan-bahan yang aman dan bahan yang dilarang atau dibatasi penggunaannya dalam produk kosmetik. Produsen harus memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam formulasi skincare mereka tidak mengandung zat-zat berbahaya seperti merkuri, hidrokinon dalam jumlah berlebihan, dan bahan kimia lain yang dapat merusak kulit atau kesehatan secara umum.

Pengawasan terhadap bahan-bahan ini sangat penting untuk mencegah peredaran produk berbahaya. BPOM juga memantau perubahan regulasi internasional terkait bahan kosmetik dan dapat memperbarui daftar bahan terlarang atau bahan yang perlu pembatasan lebih lanjut.

3. Pemeriksaan Pabrik dan Produksi

Selain mengawasi bahan, BPOM juga melakukan inspeksi terhadap pabrik yang memproduksi produk skincare. Inspeksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses produksi dilakukan dengan cara yang higienis, aman, dan sesuai standar manufaktur yang baik. Proses ini mencakup pengawasan terhadap kebersihan fasilitas produksi, perlengkapan yang digunakan, serta pelatihan pekerja untuk memastikan produk yang dihasilkan bebas dari kontaminasi.

4. Pengujian Produk di Laboratorium

BPOM dapat melakukan uji sampel terhadap produk skincare untuk memastikan klaim produk dan keamanan bahan yang digunakan. Pengujian ini mencakup analisis laboratorium untuk mendeteksi keberadaan bahan kimia berbahaya, mengukur kadar bahan aktif yang terkandung dalam produk, serta memastikan bahwa produk tersebut steril dan aman untuk digunakan.

5. Pengawasan Post-Market

Setelah produk beredar di pasaran, BPOM tidak berhenti melakukan pengawasan. Lembaga ini memiliki sistem pengawasan post-market, di mana mereka dapat mengambil sampel produk dari pasar untuk diuji kembali dan memastikan kualitas produk tetap sesuai standar. Jika ditemukan produk yang tidak sesuai atau berbahaya, BPOM berwenang untuk menarik produk tersebut dari pasaran dan mengeluarkan peringatan kepada masyarakat.

Mengapa Produk Skincare yang Sudah BPOM Masih Bisa Bermasalah?

Meskipun BPOM memiliki prosedur pengawasan yang ketat, ada beberapa kasus di mana produk skincare yang telah memiliki izin BPOM tetap menimbulkan masalah bagi konsumen. Beberapa alasan di balik hal ini meliputi:

1. Perubahan Formula Tanpa Pelaporan

Salah satu penyebab masalah pada produk skincare yang telah mendapatkan izin BPOM adalah perubahan formula yang dilakukan oleh produsen setelah produk mendapatkan izin edar. Produsen bisa saja mengubah bahan atau komposisi produk tanpa melaporkannya kembali ke BPOM. Perubahan ini bisa mempengaruhi keamanan dan efektivitas produk, terutama jika bahan yang ditambahkan tidak sesuai dengan standar BPOM.

2. Produksi di Pabrik yang Tidak Sesuai Standar

Meskipun pabrik yang memproduksi produk skincare diawasi oleh BPOM, ada kemungkinan bahwa beberapa pabrik tidak mematuhi standar produksi yang ditetapkan. Ini bisa terjadi jika produsen menggunakan pabrik yang tidak memiliki fasilitas yang sesuai dengan standar higienis dan mutu yang baik. Produk yang dihasilkan mungkin terkontaminasi atau diproduksi dalam kondisi yang tidak steril, meskipun bahan yang digunakan secara teori aman.

3. Distribusi dan Penyimpanan yang Tidak Memadai

Setelah produk skincare diproduksi dan diedarkan, faktor penyimpanan dan distribusi yang tidak memadai bisa menyebabkan kerusakan pada produk. Misalnya, produk skincare yang harus disimpan di tempat sejuk dan kering bisa mengalami perubahan kimiawi jika disimpan dalam kondisi panas atau lembab. Hal ini bisa menyebabkan produk berubah tekstur, aroma, atau bahkan mengurangi efektivitasnya. Produk yang rusak ini kemudian bisa menyebabkan masalah pada kulit konsumen, meskipun produk aslinya telah mendapatkan izin BPOM.

4. Produk Palsu atau Imitasi

Salah satu masalah umum yang sering terjadi di pasar kosmetik adalah peredaran produk skincare palsu atau imitasi. Produk-produk ini sering kali menggunakan nomor registrasi BPOM yang sebenarnya dikeluarkan untuk produk asli. Konsumen yang tidak teliti bisa saja membeli produk palsu yang menggunakan bahan berbahaya dan tidak sesuai dengan standar keamanan BPOM. Produk palsu ini bisa menyebabkan reaksi kulit yang parah atau bahkan membahayakan kesehatan pengguna.

5. Reaksi Kulit yang Bervariasi

Meskipun sebuah produk skincare telah dinyatakan aman oleh BPOM, reaksi kulit terhadap produk kosmetik bisa sangat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Kulit setiap orang memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap bahan kimia tertentu. Beberapa orang mungkin mengalami iritasi, alergi, atau efek samping lainnya dari produk yang sebetulnya aman bagi sebagian besar pengguna. BPOM hanya menilai produk berdasarkan standar umum, namun tidak dapat menjamin bahwa produk tersebut 100% aman untuk semua jenis kulit.

6. Penggunaan Bahan-Bahan yang Kontroversial

Beberapa bahan dalam produk skincare mungkin sudah dinyatakan aman oleh BPOM, namun bisa menimbulkan masalah jangka panjang atau kontroversi di kalangan pengguna. Misalnya, penggunaan bahan pengawet seperti paraben atau pewarna sintetis, meskipun diizinkan dalam batas tertentu, tetap menjadi perhatian bagi beberapa konsumen yang memilih produk yang lebih alami. Penggunaan bahan ini bisa menyebabkan masalah pada sebagian pengguna, terutama jika mereka memiliki kulit sensitif.

Cara Melindungi Diri dari Produk Skincare Bermasalah

Meskipun BPOM sudah melakukan pengawasan ketat, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh konsumen untuk melindungi diri dari produk skincare bermasalah:

1. Cek Nomor Registrasi BPOM

Sebelum membeli produk skincare, pastikan untuk memeriksa nomor registrasi BPOM yang tertera di kemasan. Anda bisa mengecek keaslian nomor ini di situs resmi BPOM untuk memastikan bahwa produk tersebut telah terdaftar dan aman digunakan.

2. Perhatikan Komposisi Produk

Bacalah label komposisi bahan pada produk skincare dengan seksama. Hindari produk yang mengandung bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit Anda atau yang memiliki reputasi buruk, seperti merkuri, hidrokinon dalam dosis tinggi, atau bahan kimia berbahaya lainnya.

3. Waspada terhadap Produk Palsu

Selalu beli produk skincare dari toko resmi atau distributor terpercaya untuk menghindari produk palsu. Hindari membeli produk skincare dari toko online atau pasar gelap yang tidak terpercaya, meskipun harga yang ditawarkan jauh lebih murah.

4. Uji Coba Produk pada Area Kecil

Jika Anda mencoba produk skincare baru, lakukan uji coba terlebih dahulu pada area kecil kulit Anda untuk memastikan bahwa tidak ada reaksi alergi atau iritasi yang muncul. Tunggu beberapa hari sebelum menggunakan produk di seluruh wajah atau tubuh.

Kesimpulan

BPOM berperan sangat penting dalam mengawasi produk skincare yang beredar di pasaran, memastikan bahwa produk tersebut aman, efektif, dan berkualitas. Namun, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan masalah pada produk skincare meskipun sudah memiliki izin BPOM, seperti perubahan formula tanpa pelaporan, distribusi yang buruk, atau produk palsu. Konsumen perlu lebih teliti dalam memilih produk dan memeriksa label serta nomor registrasi BPOM untuk memastikan keamanan produk yang digunakan. Dengan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa melindungi diri dari risiko skincare bermasalah dan tetap menjaga kesehatan kulit Anda.

You may also like

Leave a Comment

radar tulungagung

Radar Tulungagung – Kabar Aktual dan Terpercaya

 

Radar Tulungagung adalah situs portal berita lokal yang menyediakan informasi terkini, aktual, dan terpercaya seputar Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya.

 

Sebagai sumber berita yang profesional, Radar Tulungagung menyajikan berbagai topik menarik mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga gaya hidup dan olahraga.

Headline

Pilihan Editor

@2024 – All Right Reserved Radar Tulungagung