Table of Contents
Pada 10 November 2024, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan resmi ke Beijing dan bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan penting, di mana Tiongkok berkomitmen untuk mendukung pendanaan Program Makan Bergizi Gratis, salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo.
Profil Presiden Tiongkok, Xi Jinping
Xi Jinping lahir pada 15 Juni 1953 di Beijing. Ia adalah putra dari Xi Zhongxun, seorang revolusioner komunis dan mantan Wakil Perdana Menteri Tiongkok. Xi Jinping memulai karier politiknya pada tahun 1969 sebagai pekerja di pedesaan Shaanxi selama Revolusi Kebudayaan. Setelah itu, ia menempuh pendidikan di Universitas Tsinghua dan meraih gelar dalam bidang teknik kimia. Karier politiknya terus menanjak, menjabat sebagai Gubernur Fujian, Sekretaris Partai di Zhejiang, dan akhirnya menjadi Sekretaris Partai di Shanghai. Pada tahun 2012, Xi terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok dan pada 2013 menjadi Presiden Republik Rakyat Tiongkok. Di bawah kepemimpinannya, Tiongkok mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan peningkatan pengaruh di kancah internasional.
Program Makan Bergizi Gratis Prabowo
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak dan ibu hamil melalui penyediaan makanan bergizi secara gratis. Program ini direncanakan dimulai pada Januari 2025 dengan target awal sekitar 20 juta siswa. Anggaran yang dialokasikan untuk tahap pertama program ini mencapai 71 triliun rupiah. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah malnutrisi dan stunting yang masih menjadi tantangan di Indonesia.
Komitmen Tiongkok dalam Program Makan Bergizi Gratis
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin menandatangani kesepakatan bilateral yang mencakup pendanaan untuk “Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia”. Kesepakatan ini menunjukkan dukungan Tiongkok terhadap upaya Indonesia dalam meningkatkan gizi anak-anak dan ibu hamil melalui penyediaan makanan bergizi secara gratis.
Implementasi Program Makan Bergizi Gratis
Untuk memastikan kelancaran implementasi program, pemerintah Indonesia berencana mendirikan ribuan dapur umum yang akan menyediakan makanan bergizi bagi siswa dan ibu hamil. Pada tahun pertama, direncanakan akan dibangun sekitar 5.000 dapur, dengan target peningkatan menjadi 30.000 dapur pada tahun 2027. Langkah ini juga diharapkan dapat menciptakan lebih dari satu juta lapangan kerja baru di sektor pangan.
Program ini tidak hanya fokus pada penyediaan makanan, tetapi juga mendukung petani lokal dengan memastikan bahan pangan yang digunakan berasal dari produksi dalam negeri. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian.
Mengapa kita memerlukan pendanaan dari pihak Cina ?
Pendanaan dari Tiongkok untuk Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia memiliki beberapa alasan strategis yang membantu memaksimalkan keberhasilan dan jangkauan program tersebut:
1. Pendanaan Ekstra untuk Program Skala Besar
Program Makan Bergizi Gratis menargetkan jutaan anak dan ibu hamil di seluruh Indonesia, yang berarti kebutuhan anggaran sangat besar. Dengan estimasi awal 71 triliun rupiah, pendanaan tambahan dari Tiongkok memberikan dukungan untuk menutup kebutuhan finansial yang tidak dapat sepenuhnya dipenuhi oleh anggaran domestik. Pendanaan ini memungkinkan program untuk berjalan secara berkelanjutan dan dalam skala luas.
2. Penguatan Infrastruktur dan Pengembangan Kapasitas
Pendanaan dari Tiongkok tidak hanya berupa bantuan finansial langsung, tetapi juga bisa mencakup dukungan teknis, seperti pengembangan infrastruktur dapur umum, distribusi bahan pangan, dan penyediaan tenaga ahli dalam sektor pangan. Tiongkok memiliki pengalaman dan teknologi dalam proyek-proyek skala besar yang dapat diterapkan untuk mendukung aspek logistik dan infrastruktur program ini.
3. Kerjasama dalam Sektor Pangan dan Pertanian
Dalam kesepakatan ini, Tiongkok juga berkomitmen untuk membantu sektor pangan dan pertanian di Indonesia melalui investasi dan proyek pendukung ketahanan pangan. Dengan kerja sama ini, produksi pangan lokal dapat meningkat, sehingga mendukung pasokan bahan baku bagi Program Makan Bergizi Gratis sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
4. Fokus pada Tantangan Stunting dan Malnutrisi
Masalah stunting dan malnutrisi di Indonesia masih tinggi, dan hal ini berdampak langsung pada perkembangan generasi muda Indonesia. Tiongkok memiliki komitmen global untuk mendukung pembangunan negara berkembang, termasuk di bidang kesehatan dan pendidikan. Dengan adanya pendanaan dari Tiongkok, Indonesia dapat mempercepat penurunan angka stunting dan malnutrisi melalui asupan gizi yang memadai bagi kelompok rentan.
5. Membangun Diplomasi Ekonomi dan Kerjasama Bilateral
Pendanaan dari Tiongkok juga memperkuat hubungan diplomasi dan ekonomi antara kedua negara. Kerja sama dalam bidang kesehatan dan pangan ini merupakan bagian dari hubungan bilateral yang lebih luas dan dapat memberikan dampak positif pada hubungan perdagangan dan investasi. Dengan dukungan Tiongkok, Indonesia dapat memperoleh manfaat ekonomi jangka panjang yang tidak hanya berfokus pada sektor pangan, tetapi juga sektor-sektor lainnya.
Dengan pendanaan dan kerja sama dari Tiongkok, program ini diharapkan dapat beroperasi lebih efisien, melibatkan lebih banyak peserta, dan memberikan dampak yang lebih luas untuk mengurangi masalah kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, terutama generasi muda.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun dukungan Tiongkok memberikan angin segar bagi pelaksanaan program ini, pemerintah Indonesia tetap menghadapi tantangan dalam memastikan distribusi yang merata dan kualitas makanan yang disajikan. Diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, serta pengawasan ketat untuk memastikan program berjalan sesuai rencana.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan internasional, diharapkan Program Makan Bergizi Gratis dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak dan ibu hamil yang menjadi sasaran utama program ini.