Table of Contents
Kondisi ekonomi global saat ini tengah dihadapkan pada berbagai tekanan: ketegangan geopolitik, inflasi tinggi, pelemahan nilai tukar, dan gejolak pasar keuangan. Dalam situasi seperti ini, para investor cenderung mencari perlindungan melalui aset safe haven, dan emas kembali menjadi sorotan. Tetapi apakah sekarang benar-benar saat yang tepat untuk mem beli emas sebagai investasi? Artikel ini akan membedah faktor-faktor fundamental yang mendorong harga emas, menyajikan data harga terkini, dan memberikan panduan strategi investasi logam mulia secara bijak di tengah krisis.
Harga Emas Terkini: Fakta Terbaru
Mengacu pada data terakhir dari PT Antam dan sumber pasar, harga emas batangan 1 gram pada 18 April 2025 berada di level Rp1.965.000. Ini adalah harga tertinggi sepanjang sejarah, melampaui proyeksi analis sebelumnya. Harga jual kembali atau buyback juga naik, berada di angka Rp1.814.000 per gram.
Kenaikan ini mencerminkan besarnya minat investor terhadap aset lindung nilai di tengah kekhawatiran akan resesi global dan penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Emas dan Fungsinya sebagai Aset Safe Haven
Mengapa Emas Dicari Saat Krisis?
Emas bersifat tahan inflasi dan tidak bergantung pada instrumen keuangan atau mata uang tertentu. Ketika pasar saham bergejolak dan imbal hasil obligasi tidak stabil, emas menjadi pelindung nilai yang efisien. Tidak hanya investor institusional, masyarakat umum pun beralih ke emas sebagai bentuk konservasi kekayaan.
Bukti Historis Kinerja Emas
Pada krisis 2008, emas melonjak lebih dari 25% dalam dua tahun. Saat pandemi COVID-19 pada 2020, harga emas global menembus USD 2.000 per troy ounce. Dan kini, di tahun 2025, tren itu kembali terlihat dengan grafik yang terus naik dari kuartal pertama hingga pertengahan April.
Faktor Fundamental Pendukung Kenaikan Harga Emas
Inflasi Global yang Tak Terkendali
Bank-bank sentral dunia memangkas suku bunga untuk menopang pertumbuhan, namun efeknya justru memperburuk inflasi. Hal ini memperkuat daya tarik emas yang nilainya cenderung naik saat daya beli mata uang menurun.
Ketegangan Geopolitik dan Ketidakpastian Ekonomi
Konflik Ukraina-Rusia, ketegangan China-Taiwan, serta ketidakpastian di Timur Tengah menjadi faktor ketidakstabilan global yang signifikan. Investor internasional meningkatkan kepemilikan emas sebagai langkah antisipasi.
Bank Sentral Memborong Emas
Laporan World Gold Council menyebut bahwa sejak 2022, bank sentral global—termasuk Tiongkok, India, dan Turki—meningkatkan pembelian emas mereka secara masif untuk mendiversifikasi cadangan devisa.

Apakah Sekarang Waktu Terbaik Membeli Emas?
Melihat harga yang sudah berada di level tertinggi, pertanyaan berikutnya adalah: apakah masih layak membeli sekarang?
Jawabannya sangat bergantung pada tujuan investasi Anda:
- Jika ingin hedging jangka panjang, harga saat ini masih tergolong masuk akal mengingat ketidakpastian ekonomi masih berlangsung.
- Namun jika berharap keuntungan jangka pendek, harus disadari bahwa volatilitas harga emas akan tetap tinggi dalam beberapa bulan ke depan.
Strategi Aman Berinvestasi Emas Saat Ini
Gunakan Metode Dollar-Cost Averaging (DCA)
Alih-alih membeli dalam jumlah besar sekali waktu, belilah emas secara berkala. Strategi ini mengurangi risiko membeli di harga puncak dan memberi peluang harga rata-rata yang lebih stabil.
Prioritaskan Emas Fisik dan Digital yang Legal
Pilih emas batangan dari Antam, UBS, atau platform digital berizin Bappebti seperti Pegadaian Digital, Treasury, atau Tokopedia Emas. Hindari skema investasi yang menjanjikan fixed return dari emas karena cenderung mengarah ke investasi ilegal.
Kombinasikan Emas dengan Instrumen Lain
Diversifikasi tetap penting. Gabungkan kepemilikan emas dengan deposito, obligasi negara, atau reksadana pasar uang untuk menjaga likuiditas dan stabilitas portofolio.

Saat Emas Menjadi Benteng Terakhir Nilai Kekayaan
Di tengah krisis ekonomi global yang belum menunjukan tanda mereda, emas tampil sebagai aset pelindung paling bisa diandalkan. Kenaikan harga bukanlah isyarat untuk mundur, tapi justru sinyal bahwa pasar melihat emas sebagai penyelamat di tengah badai finansial.
Membeli emas sekarang bukan soal untung besar dalam waktu singkat, melainkan keputusan strategis untuk menjaga nilai kekayaan jangka panjang. Dengan strategi pembelian bertahap dan alokasi aset yang seimbang, investor dapat mengamankan posisi keuangan mereka menghadapi berbagai skenario ekonomi di masa depan.